Share

BONDOWOSO – Sebanyak dua SMA Negeri di Bondowoso telah memenuhi kuota dalam PPDB (Peserta Didik Baru) 2018. Sedangkan delapan SMA Negeri lainnya, yang juga menerapkan sistem zonasi terpaksa harus memperpanjang tanggal pendaftaran karena masih belum memenuhi kuota.

Adapun dua SMA negeri yang memenuhi kuota itu adalah SMA Negeri 2 Bondowoso dan SMA Negeri 1 Tenggarang.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bondowoso Mahrus Samsul, kepada Memo Indonesia menerangkan, bahwa pada juknis (Petunjuk Teknis) PPDB sistem zonasi tahun ini tidak diperkenankan untuk membuka gelombang kedua. Alasannya, agar sekolah-sekolah yang belum memenuhi kuota bisa menerima sejumlah pelajar yang tidak diterima di sekolah yang telah mereka pilih di sistem online.

“Atas koordinasi dengan pihak sekolah-sekolah swasta, Saya pikir juga betul itu kalau tidak ada gelombang kedua. Kalau gelombang satu saja cukup, yang gelombang kedua barangkali masuk swasta, jadi biar sama dapat siswa lah,” urainya.

Ia menerangkan bahwa kurangnya pendaftar di SMA-SMA menjadi salah satu faktor delapan sekolah itu belum memenuhi kuota. Bahkan di sekolah-sekolah yang sudah memenuhi kuota, beberapa pelajar yang tidak diterima pun juga sedikit. Padahal lulusan SMP di Bondowoso ini cukup banyak.

“Tapi yang melanjutkan ini tidak semuanya melanjutkan ke SMA/SMK. Mungkin apa kerja, mungkin mondok di Pondok kan juga ada pendidikannya. Bisa sambil hafalan Al Qur’an, mencari ilmu agama,” terangnya melalui sambungan telepon.

Terkait kuota masing-masing sekolah itu didapat dari pengajuan sekolah ke Diknas Jatim yang kemudian baru menunggu persetujuan dari Diknas Provinsi Jatim.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Bondowoso, Jarimin,mengungkapkan bahwa di sekolahnya memiliki kuota 252 untuk tujuh kelas. Namun hingga Senin (2/7) baru terpenuhi sekitar 218.

Mengingat pada juknis PPDB, pada daerah masuk kategori 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) masih dimungkinkan untuk berproses. Maka pihaknya masih akan membuka pendaftaran hingga kuota terpenuhi, atau hingga dimintai laporan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jaw Timur.

Ia menilai bahwa tidak terpenuhinya kuota di sejumlah sekolah ini karena jumlah kelas yang disediakan di SMA dan SMK itu jauh lebih banyak daripada jumlah muridnya.

“Tahun kemarin dan sekarang pun juga,” terangnya.

Tahun ini menjadi kali kedua PPDB sistem zonasi diterapkan. Di Bondowoso setiap sekolah bisa melakukan penerimaan siswa melalui jalur online dan off line. Pada jalur online semua pelajar mendaftar secara online yang kemudian diterima tidaknya bisa dilihat melalui website PPDB Jawa Timur. Sedangkan pada sistem offline, bisa melalui tiga jalur yakni mitra warga, bidikmisi, dan prestasi. (och)