Share

BONDOWOSO – Pondok Pesantren Al Islah di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso kembali memotong hewan kurban hingga mencapai ribuan ekor. Pada Idul Adha tahun 2020 atau 1441 Hijriah ini, jumlah kambing yang dipotong mencapai 1.493 ekor dan 173 ekor sapi.

Pemotongan dan pembagian hewan kurban di tengah pandemi sendiri, dipastikan tetap mematuhi protokol kesehatan. Meskipun, tampak sejumlah warga penerima tetap berkerumun.

Sebagaimana diterangkan oleh Pimpinan Ponpes Al Islah, KH. Thoha Yusuf Zakaria, dikonfirmasi awak media Jum’at (31/7/2020), setiap warga yang hendak mengambil daging kurban di pintu masuk telah tersedia penyemprotan disinfektan berupa probiotik dari bahan alami. Kemudian, juga disediakan tempat cuci tangan, diukur suhu tubuh dan saat antri pengambilan daging juga memperhatikan jaga jarak.

“Panitia juga wajib mematuhi protokol kesehatan yang sama. Wajib juga pakai masker, begitu pun masyarakat,”katanya.

Ditanya perihal warga yang tetap berkerumun, KH. Toha, mengaku telah melaksanakan protokol kesehatan utamanya jaga jarak. Bahkan telah ada petugas yang khusus mengatur jaga jarak, dan memantau agar taat protokol kesehatan. Pihaknya juga turut melibatkan BPBD, Puskesmas, PMI, Banser, dan Kokam.

 

Baca Juga : Ratusan Desa di Bondowoso Akan Ikuti Pilkades Serentak 2021

 

“Sebenarnya sudah kita atur jaga jarak untar mereka. Masyarakat juga harus taat protokol kesehatan.( Tapi memang kesadaran masyarakat yang kurang?) iya,”ungkapnya.

Adapun, daging kurban sendiri dibagikan kepada 25.000 warga. Mulai dari Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Lamongan, Jombang, bahkan Madura. Selain itu, juga diserahkan kepada Ponpes, masjid, mushollah di berbagai wilayah lainnya.

“Untuk luar kota, kita antarkan ke daerah-daerah. Khusus yang Bondowoso hanya di Desa Gadingsari yang kami antar,”katanya.

Menurut Drh. Cendy Herdiawan, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, menerangkan, untuk memantau pelaksanaan pemotongan kurban di Al Islan pihaknya menerjunkan puluhan dokter hewan dan paramedis.

“Secara umum kami belum menemukan penyakit yang mengkhawatirkan, biasanya kan Idul Adha ini yang kita khawatirkan itu anthrax,”urainya.

Sementara untuk proses pemotongan di tengah pandemi, kata Cendy, sebenarnya tahun-tahun kemarin Ponpes Al Islah telah memenerapkan penggunaan sarung tangan. Hanya untuk kali ini, para petugas telah wajib menggunakan masker atau face shield, dan jarak antar petugas sudah diperhatikan.

“Dari luas arealnya sekarang lebih luas dibanding tahun kemarin,”pungkasnya.(och)