Share

BONDOWOSO – Kepolisian Resor Bondowoso mengirimkan sejumlah logistik untuk membantu korban banjir di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz, bantuan yang diberikan mencapai 200 box paket sembako.

Berisi di antaranya, mie instan, beras, teh, kopi, gula, susu bayi, biskuit, dan 10 kilogram beras.

“Bantuannya beragam ya, menyesuaikan dengan kebutuhan yang paling mendesak dari korban,” katanya.

Ia mengaku bantuan yang diberikan merupakan hasil swadaya dari seluruh jajarannya, baik yang ada di Mako Polres, maupun Polsek jajaran.

“Sistemnya seikhlasnya,” ungkap Kapolres Erick.

Bantuan yang akan dikirimkan pun, dikoordinasikan dengan Polda Jatim. Karena, hampir di semua kabupaten di Jawa Timur melakukan aksi peduli untuk korban banjir di wilayah timur Indonesia itu.

“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk korban disana,” ungkapnya.

Dikutip dari situs resmi bnpb.go.id disebutkan bahwa berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4/2021), pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi. Kemudian ada 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.

 

Baca Juga : Dorong Pemberdayaan Perempuan Desa, Bung Karna Apresiasi Langkah PT Amartha Mikro Fintek

 

Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Adapun, Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12.

Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.(och)