Pj Bupati Sebut Ada Pupuk Subsidi Melalui APBD, Tanggapi Keluhan Petani
- 11 May 2024
- 0
BONDOWOSO – Sejumlah petani dibKecamatan Wonosari meminta agar ada tambahan jatah pupuk untuk petani.
Permintaan itu disampaikan saat acara A Beg Rembeg (Diskusi,red) bersama Pj Bupati, Dandim, dan Kapolres Bondowoso, Desa Jumpong, Kecamatan Wonosari, pada Sabtu (11/5/2024).
Irianto, petani asal Desa Kapuran, Kecamatan Wonosari, mengatakan, jatah pupuk yang diberikan pada petani saat ini sangatlah kurang. Bahkan, jumlahnya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani.
“Mohon ditambahkan pak,” ujarnya.
Senada disampaikan oleh, Pak Sun, petani asal Dusun Kopondok, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari.
Ia menerangkan, seorang petani hanya diberi jatah pupuk 1,5 kwintal per hektar. Jumlah itu jauh dari kebutuhan, yang berdasarkan hitungan memerlukan pupuk 5 kwintal per hektar.
Karena itulah, ia membeli kekurangan pupuknya dengan harga Rp 600 ribu per kwintal. Padahal, jika kekurangan pupuk, maka akan berdampak pada kualitas hasil pertanian.
“Ya gimana mau minta ke kios sudah tidak dikasih lagi,” katanya.
Baca Juga : Selundupkan Pupuk Bersubsidi ke Sragen, Tiga Oknum Kelompok Tani di Situbondo Diamankan Polisi
Selain itu, Kaseni, petani dari Desa Cindogo, Kecamatan Tapen, menyambut positif rencana pemberian pupuk subsidi melalui APBD. Hal itu, dinilainya menjadi angin segar di tengah jatah pupuk per petani yang dinilainya kurang.
Namun begitu, dirinya meminta penjelasan bagaimana mekanismenya. Utamanya, biaya tebus yang harus dikeluarkan oleh petani.
“Pupuk dari APBD ini mekanisme penyalurannya bagaimana. Apakah ada tebusan?,” jelasnya.
Menanggapi ini, Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, mengatakan, tahun ini jumlah jatah pupuk petani telah ditambah menjadi 2,5 kwintal per hektar per
“Per tahun ini, insyAllah bulanJuli ini,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan pupuk melalui APBD dengan jumlah total 180 ton. Dan penyalurannya akan disampaikan melaui Bumdes di desa-desa sekitar bulan Juni 2024 ini.
Berkenaan dengan pengawasan harganya, pihaknya akan mencantumkan harga di SK.
“Secepatnya, kalau bisa bulan Juni ini kenapa menunggu akhir tahun. Saya juga minta Pj Sekda untuk menganggarkan kembali,” terangnya.
Termasuk nantinya, Pemkab akan mendorong penggunaan pupuk organik pada para petani. Sebagai salah satu langkah, agar petani tak tergantung pada pupuk non organik. Termasuk, juga menjaga unsur hara tanah di Bondowoso.(Och)