Share

BONDOWOSO – Panitia Pemilihan Kepala Desa Prajekan Lor Kecamatan Prajekan sangat serius dalam menciptakan Pilkades yang berintegritas. Salah satu upayanya ialah dengan menyuguhkan kampanye terbuka bagi masyarakat Desa. Ke-empat Calon Kepala Desa Prajekan Lor diberikan kesempatan untuk menyampaikan gagasan, menjawab pertanyaan panelis dan berdialog dengan masyarakat Desa.

Panitia Pilkades Desa PrajekanLor Budi Haryanto menjelaskan, kampanye terbuka merupakan panggung bagi para Cakades untuk menawarkan gagasan yang telah tertuai ke dalam visi-misi mereka masing-masing. Sehingga memudahkan masyarakat dalam menilai kapasitas, memilih salah satu Cakades sesuai dengan hati nurani masing-masing.

“Sehingga masyarakat bisa membedakan, memilah memilih siapa calon yang dianngap bisa, memiliki kapasitas sesuai penilaian mereka. Juga untuk meminimalisir adanya politik uang,” papar Budi di Balai Desa Prajekan Lor, Kamis (5/12) malam.

 

Baca Juga : Polres Bondowoso Nobar “Sang Prawira” bersama Puluhan Pelajar

 

Budi juga menegaskan, digerlarnya kampanye terbuka sekaligus untuk menampik stigma bahwa kampanye terbuka rawan menciptakan konflik antar para pendukung. Namun, berkat tekad seluruh pantia dan sinergitas stake holder terkait, kampaye terbuka berlangsung seru dan kondusif.

“Kemungkinan besar ini menjadi satu-satunya di Bondowoso yang melakukan kampaye terbuka. Kita ingin hapus mainstream bahwa jika ada kampanye terbuka rawan meninmbulkan kegaduhan. Justru kampanye terbuka lebih membuka peluang warga tau siapa Cakades sesuai dengan kebutuhan Desa,” jelasnya.

Layaknya kampanye terbuka, panitia menyiapkan moderator dan menunjuk beberapa panelis dari akademisi universitas Bondowoso. Diantaranya Abrari SH, MH dan Naufal Kawakib SH, MH. Adapun materi yang didialogkan ialah tata kelola birokrasi, kesejahteraan masyarakat, perekonomian, kepemudaan, keagamaan dan Kamtibmas.

Menurut Abrari, secara umum para Cakades secara konseptual dinilai cukup menguasai materi. Namun, cara menjabarkan konsep menjadi strategi tehnis masih kurang. Sehingga jabaran tatanan tehnis dari konsep kurang tersampaikan dengan maksimal. Kendati demikian, para Cakades sudah dinilai mampu dan layak mengemban amanah sebagai Kepala Desa.

“Secara konseptual cukup memadai. Tapi terkait permberdayaan ekonomi dan pemuda masih kurang tajam. Saya apresiasi para Cakades dan Panitia karena kampanye terbuka ini sepertinya pertama kali digelar di Bondowoso,” pungkasnya. (abr)