
Peringati Harganas ke 29, Pemkab Bondowoso Perkuat Komitmen Tekan Stunting
- 26 June 2022
- 0
BONDOWOSO – Pemerintah Daerah Bondowoso melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos dan PP3AKB) memperkuat komitmen penurunan angka stunting di Bumi Ki Ronggo.
Hal ini ditandai dengan pengukuhan Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPKB) dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29, di Alun-alun Ki Bagus Asra, Minggu (26/6/2022).
Kepala Dinsos P3AKB, Anisatul Hamidah, menerangkan, IPKB akan ada di garda terdepan dalam mendampingi keluarga, mulai dari remaja, pernikahan, hingga melahirkan, dan bina keluarga balita juga.
Mereka yang jumlahnya 78 orang itu pun nantinya akan mendukung beragam kegiatan program lainnya. Seperti mendukung pendampingan tim pendamping keluarga yang ada 1.109 PPK di Bondowoso yang hari ini akan mendampingi dari hulu hingga hilir.
Kemudian juga, Sekolah siaga Kependudukan (SSK) yang telah terbentuk di 100 SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Selanjutnya, sekolah ini nantinya materi pelajarannya akan diintegrasikan dengan reproduksi dan pencegahan pernikahan anak. Selain itu, masing-masing SSK juga ada Pojok kependudukan.
“Kemudian ada juga sekolah perempuan (Sekoper PKH), ada juga duta gendre dalam forum anak,” tuturnya.
Menurutnya pernikahan dini menjadi salah satu concern penanganan dalam stunting. Karena, berbicara stunting tak jauh dari pernikahan dini.
“Bahwa stunting tak pernah lepas dari pernikahan dini,” urainya.
Baca Juga : 3 Lembaga Pendidikan Ponpes Nurut Taqwa Gelar Wisuda Ratusan Santri
Ia menyebutkan saat ini angka stunting di Bondowoso berada di 37 persen. Dan berdasarkan target Presiden angka tersebut diharapkan bisa turun di angka 14 persen di tahun 2024. Dan untuk kabupaten Bondowoso tahun 2024 harus berada di angka 21 persen.
“Artinya setiap tahun harus turun minimal 5,5 persen,” urainya.
Sementara itu, Bupati Salwa Arifin dalam sambutannya, mengatakan, Harganas menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting. Karena diketahui saat ini angka prevalensi stunting di Bondowoso sebesar 37 persen.
“Masih ada target besar untuk mencapai angka stunting 14 persen pada 2024,” ungkap pria yang juga Pimpinana Ponpes Mabaul Ulum, Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari.
Ia melanjutkan, bahwa keluarga merupakan tonggak pertama yang harus bisa mencegah terjadunya stuntinh. Yakni, melalui pencegahan sejak sebelum perkawinan sampai 1.000 hari fade kehidupan.
“Harganas ini hendaknya dapat menjadi daya ungkit keberhasilan program dan menjadi penguat komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.
Informasi dihimpun, Harganas tahun ini sendiri mengangkat tema ‘Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting’.(Och)