Share

BONDOWOSO – Siswa sekolah di SMA Negeri 1 Tenggarang tidak mengenakan seragam seperti biasanya Sabtu (10/11). Mereka mengenakan baju pejuang dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November.

Peringatan Hari Pahlawan, semakin semarak dengan berbagai suguhan bernuansa perjuangan.

Pantauan di lapangan, bahwa nuansa Hari Pahlawan pun bisa dirasakan sejak kali pertama kaki menginjakkan lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Tenggarang. Tepat di bagian depan sekolah terjejer rapi 28 seni instalasi bertemakan pahlawan buatan tangan para pelajar. Ada replika Bung Tomo, Kh. Agus Salim, bambung runcing, dan pahlawan lainnya yang mayoritas terbuat dari anyaman bambu, dan jerami.

Tak hanya sampai disitu, di beberapa sudut sekolah terdapat tulisan perjuangan yang dituliskan di kain putih tampak menghiasi sekolah yang bersebalahan dengan Gedung DPRD itu. Tulisan dimaksud seperti, ” Rawe-rawe rantas malang-malang putung”, “Boenoeh Anthek Anthek Sekoetoe”. Belum lagi, bendera merah putih, paling dominan dipasanhn di titik-titik sekolah.

Para siswa juga diajak semakin menyelami kehidupan para Pahlawan dengan mengajak mereka menonton drama bertemakan Pahlawan. Sekaligus, mengkonsumsi makanan tempo dulu. Seperti, rebusan pisang, ubi jalar, dan sejumlah makanan tradisional lain.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tenggarang, Suprihartono menerangkan, tujuan dilakukan hal tersebut untuk menghayati esensi Hari Pahlawan dengan melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh langsung dengan Hari Pahlawan.

 

Baca Juga : PAC Muslimat NU Grujugan Dorong Peningkatan Kompetensi Guru PAUD

 

“Kalau kita ingin menanamkan untuk menjiwai dan menghayati itu tidak hanya cukup kita dongengi. Tapi kita ajak sama-sama melakukan. Supaya mereka lebih tahu,” ungkapnya.

Ia menerangkan salah satu contohnya pembuatan seni instalasi bertemakan Pahlawan yang dilakukan oleh para pelajar ini. Semuanya, turut ambil bagian saat pembuatan bahkan mereka membuka buku, dan mereplikasikan melalui seni instalasi tersebut.

“Seni instalasi itu dibuatnya H-5 sampai H-3 kemarin itu hebohnya bukan main. Sampai tetangganya melok (ikut) semua,” tutur Suprihartono.

Ia mengaku bahwa dengan kegiatan demikian maka pihaknya bukan hanya mengajak para pelajar hanya memuji-muji, dan mengenang-ngenang. Tapi, lebih kepada menteladani keikhlasan dan kebaikan para pahlawan.

Rencananya, khusus seni instalasi yang ada di halaman depan sekolah akan dipajang hingga 30 Novomber mendatang. (Och)