Share

BONDOWOSO – Setiap 23 November diperingati sebagai hari Peringatan Tragedi Gerbong Maut. Tahun ini, memasuki ke 71 tahun, masyarakat Bondowoso kembali diajak merefleksikan diri terhadap sejarah para pejuang yang gugur saat diangkut dengan gerbong yang pengap dan tertutup menuju Surabaya.

Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, saat memimpin jalannya Upacara Peringatan Tragedi Gerbong Maut, Jum’at (22/11), mengajak masyarakat untuk tidak hanya memperingati dan mengingat saja. Melainkan, mendalami dan mencermati makna dari peringatan dari peristiwa Gerbong maut ini.

“Sehingga kita semua mampu mengambil hikmah dan suri tauladan dari rasa nasionalisme,” urainya.

Menurutnya, semangat perjuangan dan rasa rela berkorban tanpa pamrih, pantang menyerah dan tidak menghianati bangsa untuk bangsa dan tanah air seperti yang ditunjukkan oleh para pejuang. Patut untuk dicontoh, dalam mengisi kemerdekaan.

Tentu apabila semangat dan nilai kepahlawanan dapat diaplikasikan dalam setiap lini kehidupan, bahwa kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingab politik dan golongan. Maka, bukan tidak mungkin bisa membangun Bondowoso yang mandiri ekonomi, lestari, sejahtera, adil dan terdepan dalam bingkai iman dan taqwa.

 

Baca Juga : Pemkab Sumenep “ATM” TPP ke Bondowoso

 

“Melalui momentum ini saya mengajak kita semua, tanamkan dalam hati kita untuk membangun negeri ini sesuai dengan tugas dan peran kita masing-masing. Dengan menjunjung empat pilar bangsa,” pungkasnya.

Lebih jauh, Ia pun mengajak segenap masyarakat, utamanya ASN, untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Sekaligus merefleksikan diri untuk diri sendiri dalam kegiatan sehari-hari dalam mengabdi dan membangun bangsa ini.

“Sehingga semangat juang yang sudah ditunjukkan oleh para pejuang harua kita tanamkan semangat kita untuk mengabdi bangsa ini. Jadi cinta nasionalisme ini harus dibangun sebagaimana yang sudah ditunjukkan oleh para pejuang,” pungkasnya.(och)