Share

BONDOWOSO – Pemerintah daerah Bondowoso meresmikan jembatan Banyumas, yang terletak diantara desa Sempol, dan desa Widuri kecamatan Prajekan, Selasa malam (29/1).

Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Salwa Arifin yang didampingi oleh sejumlah forkopimda.

Menariknya peresmian jembatan karya anak Bondowoso itu diwarnai dengan pesta kembang api dalam durasi sekitar 15 menit. Tak pelak, pesta kembang api ini menarik perhatian ratusan pasang mata masyarakat sekitar.

Banyak yang mengabadikan momen peresmian yang disebut unik dan menarik itu dengan kamera ponsel masing-masing.

Bukan hanya itu, masyarakat pun banyak yang berswafoto dengan latar jembatan yang terang dengan adanya temaram lampu warna-warni yang hiasi setiap sisi jembatan.

Sari Ramadhani (21), warga desa Sempol, kecamatan Prajekan, mengaku takjub dengan jembatan yang tampak seperti jembatan di kota besar. Di samping itu, Ia menyebut peresmian jembatan ini seperti pestanya masyarakat di wilayahnya.

“Ada kembang apinya, bagus. Siapa yang tidak suka kembang api,” ujarnya.

Senada disampaikan Rofi’i, warga desa Widuri, kecamatan Prajekan.

Ia mengaku bersyukur dengan terbangunnya jembatan Banyumas. Terlebih dengan design yang lebih luas. Sehingga masyarakat yang melintas dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, tidak perlu bergantian, karena sudah cukup lebar.

“Alhamdulillah. Senanglah ada jembatan ini. Apalagi bagus, ini kalau malam terang warna warni. Pasti banyak yang photo-photo disini. Tapi ya gitu, harus dijaga ini seperti kata Pak Bupati tadi,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Salwa Arifin dalam sambutannya sempat berkelakar perihal pemilihan waktu malam hari untuk peresmian.

“Saya tanya kenapa malam hari peresmian? Karena kan biasanya peresmian jembatan itu siang hari. Wah ternyata ada pesta kembang apinya,” ujarnya diikuti tepuk tangan dan gelak tawa hadirin yang hadir.

 

Baca Juga : Resmikan Jembatan Penghubung Tiga Kecamatan, Bupati Salwa : Ini Kado untuk Masyarakat

 

Untuk informasi, Jembatan Banyumas disebut merupakan jembatan dengan design khusus, dan hanya ada dua di Indonesia, yakni di Kaltim dan Bondowoso.

Jembatan yang terletak antara desa Sempol dan desa Widuri kecamatan Prajekan disebut juga menghubungkan tiga kecamatan, yakni Prajekan, Botolinggo, dan Cerme. Termasuk menghubungkan, dua kabupaten, tepatnya kabupaten Bondowoso dan Situbondo.

Jembatan karya anak asli Bondowoso ini, memiliki bentang 41 meter dan lebar sembilan meter.

Adapun pembangunan jembatan ini memakan anggaran hingga Rp 14,68 milliar.(och)