Penuh Prestasi, Bojonegoro Timba Ilmu ke PUPR Bondowoso
- 6 December 2018
- 0
BONDOWOSO – Keberhasilan PUPR Bondowoso dalam mengelola irigasi di wilayahnya menarik minat banyak kabupaten lain untuk melihat dan menimba ilmu secara langsung.
Kamis (6/12), PUPR Bondowoso kembali menerima tim rombongan dari kabupaten lain. Kali ini yang datang untuk melakukan study banding yakni dari Dinas PU dan Sumber Daya Air kabupaten Bojonegoro.
Kedatangan mereka untuk melihat dan belajar secara langsung atas pola pengelolaan irigasi Bondowoso yang melahirkan prestasi sebagai juara satu dalam Lomba OP Irigasi Partisipatif Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tingkat Nasional.
Demikian disampaikan oleh Sekertaris Dinas PU dan Sumber Daya Air Bojonegoro Retno Wulandari, pada awak media, Kamis (6/12).
“Mungkin apa-apa saja yang seperti dipaparkan pak Kadis tadi, bisa kami manfaatkan atau kita terapkan di Bojonegoro,” ungkapnya.
Ia menerangkan bahwa di Bondowoso ini irigasinya cukup banyak, yakni 800an daerah irigasi. Hal ini membuat Bondowoso terlihat hijau dan air juga melimpah. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Bojonegoro. Oleh karena itulah, pihaknya datang ke Bondowoso untuk melihat pola pengelolaan irigasi di Bondowoso.
Baca Juga : Jatuh Cinta pada Irigasi Organik, Bojonegoro Minta Oleh-oleh ke PUPR Bondowoso
“Kami mau mencoba, tadi kita diajak ke UPTD Tlogosari. Mungkin ada yang bisa kita terapkan. Tapi sekilas dari paparan Pak Kadis tadi, ada beberapa hal yang jadi pembelajaran terkait pengelolaan SDM,” ungkapnya.
Di samping itu, Retno menuturkan bahwa pengelolaan SDM di PUPR Bondowoso juga menjadi salah satu hal yang akan dijadikan rujukan. Utamanya, dalam pengelolaan irigasi yang bukan hanya melibatkan ASN, melainkan juga tenaga honorer.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Bondowoso Karna Suswandi menuturkan, yang membedakan pengelolaan irigasi di Bondowoso dengan daerah lain, yakni karena pihaknya terus melakukan inovasi dan kreatifitas di dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Inovasi yang dimaksud seperti pelaporan melalui sms dan android. Termasuk, pengukuran debit air yang terus dilakukan, dan Gemapildasi (Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Daerah Aliran Irigasi dan Sungai).
“Alhamdulillah layanan kita pada masyarajat, hingga saat ini musim penghujan tidak ada persoalan terkait layanan irigasi di masyarakat,” ungkapnya.(och)