Penjualan AMDK Ijen Water Naik 50% Di Awal 2021
- 1 April 2021
- 0
BONDOWOSO – Diberlakukannya pelonggaran kegiatan sosial maupun kegiatan ekonomi oleh pemerintah dimanfaatkan dengan baik oleh PDAM Bondowoso. BUMD milik Kabupaten Bondowoso tersebut langsung tancap gas untuk memaksimalkan penjualan semua varian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Ijen Water. Hasilnya, penjualan Ijen Water di awal tahun 2021 terbukti mulai meningkat.
Manager AMDK Ijen Water, I Made Suarjaya mengatakan, di dua bulan terakhir terjadi peningkatan penjualan 50% dibandingkan awal pandemi Covid-19. Jika di awal pandemi hanya bisa menjual 100 karton, di awal tahun 2021 sudah bisa menjual 150-200 Ijen Water setiap harinya.
“Ada peningkatan penjualan varian galon dan gelas,” terangnya, Kamis (1/4/2021).
Kendati demikian, I Made mengaku jika penjualan produk di tengah pandemi masih tidak lebih baik dari ketika masih normal. Sebelum pandemi omzet per-bulan mencapai Rp 150-200 juta.
“Setelah pandemi penurunan cukup siginifikan, karena instansi sekolah yang berlangganan tidak ada kegiatan. Apalagi acara seremonial Pemkab dilakukan virtual,” paparnya.
Pria asal pulau bali tersebut menyatakan, di tengah pandemi pihaknya harus memutar otak untuk merubah stragi penjualan. Sebagai perusahaan yang ada di bawah naungan BUMD, pihaknya dituntut mampu berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam kondisi apapun. Apalagi ekonomi Bondowoso di tahun 2020 mengalami kontraksi -1,36 persen karena pandemi.
“Di tengah pandemi memang ada perubahan strategi,” akunya.
Baca Juga : Banyak Penularan Covid-19 dari Keluarga dan Komunitas, Situbondo Mulai Lokalisir Kawasan
Selain menyasar instansi pemerintah, OPD (organisasi perangkat daerah) seperti dinas-dinas dan sebagainya, sambung Made, Ijen Water juga melakukan ekspansi pangsa pasar melalui kerja sama maklon dengan sejumlah pesantren di Tapal Kuda.
“Untuk maklon ada Brand Genggong dari Ponpes Genggong Probolinggo, SyubbanQ dari Ponpes Nurul Qodim Probolinggo, An Nujum dari Ponpes Sukorejo Situbondo, dan Amalis dari Ponpes Al Islah Grujugan Bondowoso. Untuk konsumsi internal pondok. Itu yang kita jaga,” paparnya.
Sementara untuk yang Situbondo distribusinya sampai ke luar, yaitu Banyuwangi. Sementara di Ponpes Genggong pemasaran sampai Lumajang. “Karena ada jaringan antar pondok,” imbuhnya.
Untuk diketahui, AMDK Ijen Water dijual dengan tiga varian, yakni botol, gelas dan galon. Sementara untuk botol ada 330ml, 500ml, dan untuk botol 1500ml baru akan diproduksi dalam waktu dekat. Adapun varian gelas ukuran 220ml.
“Untuk varian botol sudah ada SNI dan ijin dari BPOM-nya (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Sementara yang gelas, juga sudah keluar SNI dan BPOM-nya sudah registrasi, dan galon juga sudah ada ijinnya,” pungkasnya. (abr)