Share

BONDOWOSO – Pemerintah Daerah Bondowoso memastikan telah siap secara administrasi dalam pengajuan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Ijen Raung Geopark menjadi kandidat UNESCO Global Geopark.

Di sisi lain, sekitar 19 area yang diajukan masuk dalam Ijen Geopark pun disebutnya telah siap. Tinggal memenuhi sejumlah kekurangan-kekurangan dalam pengajuan tersebut.

“Intinya kesiapan kita untuk menyambut Bondowoso sebagai Ijen Geopark secara administrasi dan lokasi dan sebagainya ini sudah harus dipenuhi segera kekurangan-kekurangannya, ” demikiam diutarakan oleh Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, pada awak media Selasa (22/9/2020).

Ia mengaku optimis terhadap pengajuan ini ke Unesco. Pasalnya, bersama Banyuwangi pihaknya mengajukan tersebut dengan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi.

“Karena memang sudah menjadi target kita di dua kabupaten. Dan ini menjadi domainnya provinsi untuk memfasilitasi Ijen Geopark,”katanya.

Ia pun mengingatkan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten setempat sebagai OPD yang membawahi itu. Untuk melakukan langkah-langkah koordinasi dengan instansi terkait.

“Nanti harus melakukan langkah-langkah koordinasi dengan Bappeda kekurangannya apa saja yang memang disiapkan secara administrasi sehingga prosesnya dan ijinnya bisa turun dan disetujui oleh Unesco,” terangnya.

 

Baca Juga : Raperda Kelembagaan, Mayoritas Fraksi Ingatkan Ini

 

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Bondowoso tengah mengusulkan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Ijen Raung Geopark menjadi kandidat Global Geopark UNESCO. Dalam proyek ini, Kabupaten Bondowoso bekerja sama dengan Banyuwangi sebagai strategi untuk menguatkan sektor pariwisata Ijen Raung di mata dunia.

Terdapat tiga konten dalam penetapan Goepark yakni Bio, Geo dan Culture. Di Bondowoso, ada 19 titik yang direncanakan masuk dalam kawasan Geopark.

Untuk situs Geologi diantaranya Kawah Ijen, Kalipahit, Kawah Wurung, Sumber Air Panas Blawan, Air Terjun Blawan, Air Terjun Little Niagara,
Air Terjun Gentongan, Black Lava Plalangan, Puncak Megasari, Batu Soon Solor dan Air Terjun Tol-tol.

Kemudian untuk Biological site sendiri diantaranya Kebun Stroberi, Kebun Kopi Rakyat, serta Hutan Pelangi.

Adapun untuk yang budaya memasukkan situs-situs megalitikum Gua Buto di Kecamatan Sumber Wringin, Guo Buto di Kecamatan Cerme, Singo Ulung, Tari Molong Kopi, serta Tari Topeng Konah.(och)