Share

PROBOLINGGO KABUPATEN – Pendapatan daerah secara total, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, di tahun 2019 diproyeksikan turun 15,42 persen dibandingkan tahun ini, yaitu mencapai Rp 1.818.899.916.000,00.

Menutut Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Probolinggo, Rabu (7/11) siang lalu, dikatakan bahwa penurunan tersebut diakibatkan adanya penurunan alokasi dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

“Penurunan pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar Rp 331.713.722.624,38 yang sebelumnya pada APBD tahun anggaran 2018 setelah perubahan sebesar Rp 2.150.613.638.624,38,” jelas Bupati Tantri tadi kepada awak media ini.

Namun total belanja daerah pada APBD tahun anggaran 2019 ini, diungkapkan pula oleh Bupati Probolinggo ini, diproyeksikan sebesar Rp 1.862.653.764.000,00 dan juga mengalami penurunan sebesar Rp 462.452.514.976,71 atau sebesar 19,89 persen, dibandingkan belanja daerah pada APBD tahun anggaran 2018 ini setelah perubahan sebesar Rp 2.325.106.278.976,71.

“Proyeksi belanja tidak langsung tahun 2019 adalah sebesar Rp 1.127.405.046.852,00 atau mengalami penurunan 18,13 persen dari tahun 2018 ini, setelah perubahan sebesar Rp 1.377.073.540.212,03. Dan untuk anggaran belanja langsung diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 22,44 persen dari sebelumnya Rp 948.032.738.764,68 menjadi sebesar Rp 735.248.717.148,00,” paparnya.

Bupati Tantri, kepada awak media juga menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo (eksekutif), bersama dengan DPRD Kabupaten Probolinggo (legislatif) sudah mulai melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2019.

“Pembahasannya diawali dengan penyampaian Nota Penjelasan Bupati Probolinggo tentang Rancangan APBD Kabupaten Probolinggo Tahun Anggaran 2019,” tambahnya lagi.

Dari pantauan awak media, bahwa Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Moh. Yasin, itu dihadiri oleh sejumlah Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono, Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo. Serta perwakilan Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, BUMD dan BUMN di Kabupaten Probolinggo.

Dikatakan pula oleh Bupati Tantri, bahwa penyusunan R-APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2019 sedikit berbeda dengan APBD tahun-tahun sebelumnya.

RAPBD tahun 2019 harus menampung banyak issue strategis dan aktual, baik yang bersumber dari pengaruh faktor internal dan eksternal. Kondisi ini secara tidak langsung memberi tekanan tersendiri bagi Pemerintah Daerah dalam menjawab kemampuan APBD sebagai salah satu instrumen fiskal daerah dalam mengakomodir pemenuhan prioritas pembangunan tahun 2019.

“Seperti Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menurun sebesar 1,11 persen dari sebelumnya sebesar Rp 235.850.247.851,40 menjadi sebesar Rp 233.232.019.000,00, dana perimbangan secara umum diproyeksikan akan mengalami penurunan sebesar 23,17 persen dari sebelumnya sebesar Rp 1.377.518.381.292,00 turun menjadi sebesar Rp 1.058.394.122.000,00 pada pos bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak diproyeksikan turun sebesar 26,00 persen atau sebesar Rp 31.988.587.000,00,” imbuhnya.

Sementara itu, pendapatan yang sah, dikatakan Bupati Tantri, juga diproyeksi akan mengalami penurunan sebesar 1,86 persen dari sebelumnya sebesar Rp 537.245.009.480,98 menjadi sebesar Rp 527.273.775.000,00.

“Perangkaan tersebut dianggarkan berdasarkan peningkatan pada pendapatan hibah sebesar 1,32 persen dari sebelumnya sebesar Rp 79.495.181.792,98 menjadi Rp 80.548.000.000,00. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya mengalami peningkatan dari Rp 100.277.349.688,00 menjadi Rp 124.624.897.000,00 atau 24,28 persen,” bebernya lagi.

Dijabarkan pula oleh Bupati dua periode ini, jika dana penyesuaian dan otonomi khusus turun sebesar 4,80 persen dari sebelumnya sebesar Rp 338.350.878.000,00 menjadi sebesar Rp 322.100.878.000,00. Sedangkan untuk bantuan keuangan dari provinsi belum dianggarkan.

“Berdasarkan pada uraian rencana pendapatan daerah dan belanja daerah pada APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2019 target pendapatan daerah sebesar Rp 1.818.899.916.000,00 dan target belanja daerah sebesar Rp 1.862.653.764.000,00 sehingga perhitungan APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2019 mengalami defisit sebesar Rp 43.753.848.000,00 dan defisit tersebut akan ditutup melalui surplus pembiayaan daerah, sehingga APBD tahun anggaran 2019 mengalami anggaran seimbang,” pungkasnya.

Kemudian pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp 50.797.848.000,00 atau mengalami penurunan sebesar Rp 129.545.317.352,34 atau turun 71,83 persen, jika dibandingkan anggaran perubahan APBD tahun 2018 sebesar Rp 180.343.165.352,34 dan pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp 7.044.000.000,00 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.193.475.000,00 atau naik 20,40 persen jika dibandingkan anggaran perubahan APBD tahun 2018 sebesar Rp 5.850.525.000,00.

Pembahasan Rancangan APBD tahun anggaran 2019 ini akan terus berlanjut kepada Pemandangan Umum (PU) fraksi, Jawasan Eksekutif atas PU Fraksi, pembahasan Banggar dan Tim Anggaran serta Pendapat Akhir (PA) Fraksi terhadap Rancangan APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2019. (afu)