Share

KUTAI TIMUR – Hujan deras disertai angin kencang yang memporak-porandakan permukiman warga di wilayah Kecamatan Rantau Pulung (Ranpul), Kutai Timur (Kutim), Rabu lalu kini kondisinya berangsur membaik. Dilaporkan oleh Camat Ranpul Mulyono sejumlah warga dibantu oleh aparat TNI maupun Polri sudah memperbaiki atap rumah dengan cara bergotong royong.

“Walau belum sempurna yang penting masih bisa digunakan memasak karena mereka butuh makan,” terangnya saat di forum Coffee Morning bersama jajaran Pemkab Kutim, Senin (3/9/2018) di Ruang Meranti, Kantor Bupati.

Baca Juga : Gara-gara Jerigen Bensin, Rumah Warga Kutim Meledak

Mulyono menambahkan, sesuai arahan dari Pemkab Kutim dan Dinsos, tidak mendirikan posko pengungsian dan dapur umum. Pasalnya rata-rata rumah yang menjadi korban amukan angin baru saja dihuni oleh pemilik.

“Ya hasilnya diputuskan tidak ada posko maupun dapur umum. Jadi kami memfokuskan pemulihan fasilitas bangunan. Sebagai bahan pertimbangan, terkini warga membutuhkan bantuan material seng maupun kayu,” jelasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, pasca kejadian itu, sedikitnya 30 bangunan dilaporkan ambruk dan 238 lainnya teridentifikasi rusak sedang, ringan atau rusak pada bagian atap bangunan. Kawasan SP 6 di Desa Tanjung Labu menjadi daerah terparah, menghancurkan 80 atap bangunan.

Berdasarkan catatan penanganan sementara, ada 9 desa di Kecamatan Ranpul yang mengalami dampak kerusakan. Kondisi bangunan tersebut terindentifikasi sebanyak 248 unit diantaranya 30 rusak parah, 53 sedang dan 165 rusak ringan. (di)