Share

BONDOWOSO – Seorang pemuda Bondowoso menyulap Desa Penanggungan, RT/4 RW/2 Kecamatan Maesan menjadi kampung kaligrafi yang menyajikan seni kontemporer.  Menariknya, pemuda tersebut memanfaatkan barang bekas, sebagai media kaligrafi.

Pemuda yang telah menggeluti pembuatan kaligrafi sejak 1998 itu bernama Zubairi. Kepada awak media, Ia mengaku media bahan bekas yang digunakan yakni seperti potongan kayu bekas mebel, bekas rumah tua, kertas, sandal tidak terpakai, hingga kacang. Kayu-kayu tersebut,  rata-rata didapat dari masyarakat. Apalagi, memang pembenahan kampung itu, merupakan murni hasil swadaya.

“Karya ini murni, hasil karya saya sendiri, tanpa lihat di google, atau lihat di panduan khattot. Setiap karya pasti berbeda, ini kaligrafi kontemporer, tanpa berpatokan pada buku panduan,” jelasnya

Hingga saat ini, pendirian kampung kaligrafi masih 40 persen. Namun demikian, sudah ada banyak karya yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Bahkan, tak sedikit warga dari berbagai desa di Bondowoso datang untuk melihat dan belajar secara langsung.

“Saya juga membuka kursus kaligrafi gratis setiap Jumat sampai Minggu, kepada anak-anak. Tujuannya agar punya keahlian, dan ada generasi,” ungkap Zubairi.

 

Baca Juga : Pebapri Jatim Ingatkan Anggota Pebapri Bondowoso Tidak Ikut Politik Praktis

 

Selain dijadikan hiasan di kampungnya, karya-karya Zubairi juga banyak yang dijual ke berbagai daerah. Mulai Yogyakarta, Semarang hingga ke Batam, dan berbagai daerah lain.

Sementara kisaran harga, mulai yang paling kecil harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000.000, tergantung ukuran, bahan dan kerumitannya.

“Yang bantu saya disini sudah empat orang,” terangnya.

Pantauan di lapangan, kaligrafi dengan lukisan ayat-ayat suci Al-Quran, tampak bervariasi. Mulai dari surat pendek, kalimat tauhid, hingga ayat yang agak panjang seperti ayat kursi.

Karya seni kaligrafi juga dibentuk menjadi tiga dimensi, di berbagai sudut. Tepat di punti masuk, telah dibentuk tulisan “Basmallah”.

Suasana religi pun tampak semakin terasa dengam adanya sebuah taman bunga kecil, yang dipagar dengan seni tulisan arab.  Tampak pula tempat tongkrongan yang juga tak lepas dari pernak-pernik kaligrafi.(och)