Share

BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menargetkan penurunan stunting di angka 21 persen pada tahun 2024 mendatang.

Saat ini sendiri posisi angka stunting di Bondowoso mencapai 37 persen. Artinya, penurunan di setiap tahunnya ditargetkan mencapai 5,5 persen.

Terget ini sebagaimana yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (P3AKB) Bondowoso, Anisatul Hamidah menerangkan, beberapa terobosan telah dilakukan untuk menekan angka stunting. Penanganan mulai dari dulu sampai hilir, pendampingan para remaja melalui sekolah siaga kependudukan (SSK).

” Alhamdulillah di Kabupaten Bondowoso yang tahun kemarin SSK-nya hanya 12, saat ini sudah ada 100 SSK, ” katanya saat pertemuan dalam rangka audit kasus stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting, di aula Sabha Bhina Praja 2, Rabu (24/8/2022) kemarin.

Baca Juga : Resmi Tutup MTQ ke-30, Bupati Salwa : Ini Wahana Menumbuhkan Semangat Baca Al Qur’an

Selain itu, berbagai gerakan lainnya yakni bekerja sama dengan PKK dalam program pelatihan sekolah kemanusiaan dan sekolah orang tua hebat. Dimana terdapat salah satu modul materi bagaimana para orang tua bisa melakukan pendampingan kepada anak, baik yang balita maupun yang sudah dewasa.

” Untuk melakukan percepatan stunting dan juga pendekatan atau pencegahan pendewasaan usia perkawinan anak, ” lanjutnya.

Diakuinya, untuk mengejar target 21 persen tidaklah mudah. Sehingga dibutuhkan kerja keras dan sinergitas semua pihak, tak hanya oleh satu instansi.

” Angka tersebut memang tidak mudah tetapi kita semua optimis dan yakin dengan bekerja sama dan sesuai petunjuk Pak Wabup bahwa siapa melakukan apa. Dan kita akan mudah-mudahan bisa tercapai di tahun 2024 angka stunting kita di posisi 21%,” pungkasnya.(Och)