Share

BONDOWOSO– Dinas Kesehatan Bondowoso memperkirakan ada sekitar 3 ribuan santriwan dan santriwati yang akan memanfaatkan rapid antigen gratis yang difasilitasi pemerintah daerah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan, M. Imron, saat konferensi pers, Kamis (20/5/2021), jumlah tersebut diperoleh dari data yang telah masuk ke Dinas Kesehatan dari para pengurus alumni Ponpes.

Namun, jumlahnya masih diperkirakan bisa meningkat. Mengingat masih ada pengurus lainnya yang belum menyetor 100 persen.

Adapun secara terperinci data-data yang sudah masuk, yakni Ponpes Nurul Jadid ada 600an santri (belum semua), Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo 1.600 orang, Ponpes Zainul Hasan Genggong masih 80 orang.

Kemudian Ponpes Lirboyo sekitar 100 orang, dan Ponpes Sidogiri masih sekitar 500 santri.

“Jadi sekitar 3 ribu hingga 4 ribuan, dan itu sangat mungkin bertambah karena belum semuanya memasukkan. Bahkan Pondok Gontor, ke Jember dan lain-lain, baru masuk hari ini. Tetap kita layani,” ungkap laki-laki yang juga Jubir Satgas Covid-19 kabupaten.

Ia menjabarkan bahwa pihaknya sendiri menyiapkan 10 ribuan rapid antigen khusus untuk fasilitasi gratis bagi santri yang tersebar di seluruh Puskesmas di Bondowoso.

Mereka bisa melakukan rapid antigen pada H-1 atau H-2 jelang kembali ke Pondok. Sebagaimana jadwal yang telah dibuat dan dikoordinasikan dengan pengurus di Ponpes.

Baca Juga : Mereka yang hendak meminta rapid antigen sebagai pra syarat kembali ke Pondok Pesantren tak perlu membayar

“Data itu kita minta sudah by name by address per kecamatan sehingga per kecamatan ada koordinator masing-masing. Itulah yang kita share ke masing-masing Puskesmas. Sehingga logistik untuk keperluan tersebut akan menyesuaikan jumlah,” imbuh Imron.

Adapun rapid antigen ini sendiri, kata Imron, jika berbayar maka biayanya menyesuaikan jenis rapidnya.

Di lokasi yang sama, Bupati Salwa Arifin menerangkan, bahwa rapid antigen gratis ini hanya bisa diakses di Puskesmas. Tidak di rumah sakit daerah.

Alasannya, untuk mempermudah akses bagi santri yang ada di masing-masing kecamatan.

“Untuk mempermudah, memperdekat tempat pemeriksaan rapid antigennya,” tutupnya.(och)