Share

BONDOWOSO – Plt Sekretaris Daerah Bondowoso, Agung Trihandono, meminta bantuan Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bondowoso untuk turut mengentaskan sejumlah persoalan yang masih melilit Kabupaten Bondowoso.

Agung menyebutkan bahwa tingginya angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi pemicu Kabupaten Bondowoso masih berstatus Kabupaten tertinggal.

“Ada banyak persoalan yang masih membuat Bondowoso termasuk ke dalam daerah tertinggal. Diantaranya masih tingginya stunting dan angka kematian ibu, dan Pemkab butuh bantuan, butuh kontribusi dari KAHMI ini,” pintanya saat menghadiri pelantikan Majelis Daerah KAHMI Bondowoso di Hotel Grand Padis, Minggu (19/5) kemarin.

Agung menjelaskan, saat ini banyak alumni HMI yang memengang fungsi strategis arah pembangunan Bondowoso. Berkontribusi lewat LSM, eksekutif maupun legislatif. Oleh sebab itu, mewakili Bupati Salwa Arifin, Agung mengatakan bahwa pintu Pendapa Bupati selalu terbuka untuk KAHMI. Pihaknya sangat mengharapkan ada jalinan kerjasama yang baik.

“Artinya sangat mempengaruhi pembangunan Bondowoso. Saya mewakili Bupati mengatakan bahwa pintu pendopo bahwa selalu terbuka untuk KAHMI,” tambah Agung.

Atas seruan itu, Ketua KAHMI Bondowoso, Ali Baharun, mengatakan siap menjadi mitra strategis pemerintah membangun Bondowoso yang lebih baik, namun tidak akan menghilangkan sikap kritis untuk mengecam kebijakan pemerintah apabila tidak berpihak kepada masyarakat.

“KAHMI siap bersinergi, akan ada di garda terdepan mewujudkan Bondowoso lebih baik. Tapi tidak akan menghilangkan sikap kritis untuk mengkritik kebijakan yang tidak pro masyarakat,” tegasnya.

Ali Baharun menjelaskan bahwa struktur kepengurusan KAHMI mempunyai komposisi komplit yang meliputi bidang sosial politik, kesehatan hingga ekonomi. Kedepan, lanjutnya, SDM KAHMI akan berkontribusi sesuai dengan bidangnya masing-masing. (abr)