Pemkab Akan Tambah Anggaran Getar Desa Hingga Rp 13 Milliar
- 18 February 2019
- 0
BONDOWOSO – Pemerintah Daerah Bondowoso akan menambah anggaran untuk program Gerakan Pendidikan Kesetaraan Berbasis Desa (Getar Desa) pada 2019 ini. Tambahan anggarannya mencapai Rp 13 milliar dari DAK (Dana Alokasi Khusus). Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk sekitar 20ribuan warga belajar.
Harimas, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (18/2), menerangkan, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah menjadi tujuh tahun. Seperti yang ditegaskan oleh Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat pada Safari Pendidikan di SMP Negeri 1 Cerme, 11 Februari 2019 lalu.
“Untuk 2019 insyallah akan bertambah nanti, dana akan dapat dari DAK (Dana Alokasi Khusus) tentunya sekitar 20ribu baik yang dari regular maupun Getar Desa, kita gerakkan melalui lulusan kejar paket A,B, dan C,” ungkapnya.
Ia pun berharap kepala desa bisa semakin berpartisipasi penuh, karena memang dana yang digunakan untuk kegiatan gerakan ini dari dana desa.
“Sudah ada by name by addres (untuk datanya) yang dilakukan oleh Kabid Dikdas, termasuk yang PAUD itu ya,” ungkapnya.
Baca Juga : 10 Sekolah di Bondowoso Mendapatkan Penghargaan Adiwiyata
Untuk informasi, Pemerintah daerah Bondowoso, pada Juli 2017 lalu melaunching Getar Desa. Hal tersebut menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah di Bondowoso yang masih 5,57 tahun.
Adapun pelaksanaannya yakni menyasar warga dengan usia produktif, 25 – 45 tahun untuk menjadi calon warga belajar. Yakni mengikuti kejar paker A, B, dan C. Calon warga belajar ini merupakan masyarakat yang memiliki persoalan, seperti warga yang tidak bisa sekolah di pagi hari karena bekerja, atau mereka yang usianya lebih dari usia sekolah.Warga belajar ini akan memperoleh pendidikan non formal yang telah disiapkan dalam Getar Desa ini. Di awal launching, ada sekitar 23ribuan launching warga belajar.
Pada Oktober 2018 kemarin, Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerima piagam penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas program Getar Desa (Gerakan Kesetaraan Berbasis Desa). Sebagai Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur untuk kategori Kolaborasi dalam Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Publik.(och)