Share

BONDOWOSO – Salah satu anggota duta pemuda daerah Bondowoso yang dinobatkan sebagai penyaji terbaik dalam menyajikan produk unggulan daerah di ajang Jambore Pemuda Daerah (PJM) Jawa Timur 2018 di Sidoarjo, (23/10) kemarin, menyesalkan kinerja Dinas Pariwista dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso. Ia menyesalkan tindakan Kabid pemuda dan olahraga yang telah melakukan pemotongan terhadap uang pembinaan yang mereka dapatkan dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur.

Sebagai pemenang kategori menyaji stan terbaik, satu tim yang terdiri dari tujuh duta pemuda daerah itu mendapatkan uang pembinaan sebesar 750 ribu. Secara simbolis mereka telah menerimanya langsung saat malam pengumuman. Namun, setibanya di Bondowoso, uang pembinaan yang mereka terima hanya 140 ribu. Artinya uang yang harusnya mereka terima penuh telah dipotong senilai Rp. 610.000.

“Kita gak dapet uang hadiah secara penuh. Yang kita dapatkan harusnya 750 ribu, yang kita terima dari Bu Ririn hanya 140 ribu. 140 ribu dibagi 7 orang kan jadi 20 ribu perorang. Saya kaget, kok tiba-tiba uangnya masih dipotong,” ujar Ludry Prayoga, Kamis (25/10) kepada Memo Indonesia.

Yoga menjelaskan, ketika dirinya menanyakan hal tersebut kepada Kabid Pemuda dan Olahraga, Ririn Mardikaningrum, pemotongan itu digunakan untuk mengganti beberapa produk yang rusak, tidak terjual dan menutupi kekurangan anggaran. Ia menilai tindakan tersebut sangat merugikan dirinya dan ke-enam temannya.

“Saya kecewa sekali. Bayangkan, kita sudah susah-susah, malah uang yang seharusnya kita terima utuh, malah yang diberikan hanya 140 ribu. Kata Bu Ririn uang kita dipotong untuk mengganti produk yang tidak laku terjual dan kekurangan anggaran” keluh pemuda beralamstkan di perumahan Kembang, Ayudia Residen kavling nomor 12 itu.

Yoga menjelaskan, bahwa produk yang disajikan dalam stan yang disuguhkan oleh perwakilan Disparpora Bondowoso, beberapa diantaranya memang merupakan produk milik Ririn, yang tak lain merupakan Kabid Pora sendiri.

“Produk unggulan itu di tampilkan dalam bentuk gelar produk berupa stan. Tiap-tiap peserta membawa produk masing-masing. Selain produk milik kami, produk Bu Ririn sendiri juga,” tandasnya.

Sementara Ririn Mardikaningrum menampik persoalan itu. Ia membenarkan jika Bondowoso memang menjadi juara terbaik kategori penyaji stan. Namun, menyoal pemotongan uang pembinaan itu, dirinya mengatakan tidak tahu.

“Bondowoso memang jadi juara yg terbaik se-jatim. Mendapatkan tropi, piagam dan uang pembinaan 750 ribu. Soal pemotongan itu saya tidak tahu,” jawabnya. (abr)