Pedagang di Situbondo Dukung Pemerintah Impor Daging Sapi
- 19 April 2017
- 0
SITUBONDO – Pengusaha daging sapi di Kabupaten Situbondo setuju dan mendukung Pemerintah Pusat melakukan impor daging sapi dari sejumlah negara. Kebijakan itu dianggap tepat untuk menekan harga daging, khususnya menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Diprediksi, harga sapi potong akan mengalami kenaikan harga pada dua minggu sebelum Ramadhan. Kenaikan harga itu diyakini akan terus mengalami kenaikan hingga Hari Raya Idul Fitri seiring dengan meningkatknya kebutuhan daging di masyarakat.
“Kenapa saya setuju dan mendukung pemerintah lakukan impor daging, karena setiap menjelang dan selama Ramadhan dan Idul Fitri seringkali harga sapi melonjak naik sehingga harga daging yang pastinya juga naik,” kata Yudik, Pedagang daging sapi di Situbondo, Selasa (19/4/2017).
Pengusaha daging sapi asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ini menyontohkan, jika saat ini harga sapi normal Rp15 juta hingga Rp20 juta per ekor, maka ketika menjelang Ramadhan dan Idul Fitri akan naik 20 persen atau naik sekitar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per ekor sapi.
Harga daging sapi saat ini, katanya, masih bertahan pada angka Rp 75 ribu per kilogram (rawonan) dan daging bagus (super) Rp100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram.
“Biasanya kurang dua minggu harga daging sapi biasa (rawonan) Rp 80 hingga Rp 85 ribu per kilogram dan daging super naik jadi Rp 120 hingga Rp 130 ribu per kilogram. Karena saat Ramadhan dan Idul Fitri harga sapi juga naik sekitar 20 persen dari harga biasanya.”
“Kalau ada impor daging sapi memang benar dilakukan oleh pemerintah tentunya masyarakat tidak akan lagi mengeluh tentang harga daging mahal ketika Ramdhan dan Idul Fitri,” tuturnya. (yud/esb)