Share

BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso sejak dinobatkan sebagai juara Nasional dalam lomba Operasi dan Pemeliharaan (OP) Jaringan Irigasi kategori kepala UPTD. Tak hanya itu saja, Bondowoso kembali dinobatkan sebagai juara Nasional dalam lomba Operasi dan Pemeliharaan (OP) Jaringan Irigasi dan Rawa Teladan kategori Juru Pengairan.

Berkat prestasi ini juga, Bondososo dijadikan kiblat sistem irigasi Nasional Sehingga banyak Pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur serta luar Jawa pun datang ke Bondowoso untuk melakukan study banding. Diantaranya, Pemkab Probolinggo, DPRD dan Pemkab Bojonogoro, Pemkab Maros Sulawesi Selatan, DPRD Jembrana Bali, dan lainnya.

Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dibawah kepemimpinan Karna Suswandi kembali membawa harum Bondowoso. Itu menyusul setelah Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Sido Makmur, Desa Cindogo, Kecamatan Tapen, dinobatkan sebagai juara Nasional dalam lomba HIPPA tahun ini.

Rabu (2/8) hari ini, Dinas PUPR kembali menerima tamu dari Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang (SATR) Pemkab Pasuruan. Kedatangan mereka untuk melihat dan belajar secara langsung atas berbagi inovasi yang melahirkan banyak prestasi tersebut. Hal ini disampaikan Djudjuk Setijowibowo, Kabid Perencanan dan Pengembangan Dinas SATR.

Djudjuk mengaku sudah berkeliling ke berbagai kabupaten dan kota untuk melakukan study banding. Namun, beberapa kabupaten yang didatanginya hasilnya kurang maksimal sehingga membuatnya tidak puas dan terus mencari informasi. Akhirnya, dia mendapat kabar di Bondowoso ada HIPPA yang meraih juara Nasional.

“Saya sudah datng ke beberapa kabupaten kota, diantaranya Mojokerto, Jombang dan Nganjuk. Tapi, hasilnya tidak maksimal dan kurang memuaskan. Lalu, saya akhirnya dapat informasi di Bondowoso. Dari komunikasi awal dengan pak Karna Suswandi sangat menarik untuk dilihat secara langsung dan belajar,” ujarnya.

Dia mengaku terkesan dan tertarik setelah mendapat pemaparan berbagai inovasi yang dikembangkan sehingga nantinya bisa disampaikan dan diterapkan di Pasuruan. Rencananya, hari ini akan melihat lokasi langsung dan bertatap muka dengan masyarakat yang terlibat dalam inovasi Gemapildasi dan HIPPA Sido Makmur.

 

Baca Juga : Dinas PUPR Antar HIPPA Sido Makmur Raih Juara 1 Nasional

 

“Alhamdulilah, hari ini mendapat penjelasan secara lisan dan sangat menarik. Besok kami akan bertemu langsung dengan HIPPA Sido Makmur dan masyarakat,” tambahnya.

Djudjuk lebih lanjut mengatakan, nantinya akan mengajak HIPPA di Pasuruan untuk belajar bareng ke Bondowoso. Bahkan, dirinya juga akan mengadakan pelatihan yang akan ditempatkan di Bondowoso juga. Pemilihan lokasi di Bondowoso karena ingin memaksimalkan waktu dan bisa belajar secara langsung dengan HIPPA Sido Makmur.

“Nantinya, saya akan mengadakan pelatihan yang akan ditempatkan di Bondowoso. Dengan harapan bisa maksimal dan belajar secara langsung pada HIPPA Sido Makmur,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas PUPUR, Drs. H. Karna Suswandi membenarkan kedatangan tim dari Pemkab Pasuruan dalam rangka untuk study banding dan belajar bareng mengenai HIPPA yang beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai juara Nasional. Pihaknya menegaskan akan selalu terbuka pada siapapun yang ingin belajar ke Bondowoso.

“Surat study banding ini baru saya terima Selasa (1/8) sore kemarin, tapi hari ini tetap kami terima kedatangannya. Hal ini sebagai bukti kami selalu siap dan terbuka menerima tamu dari manapun dan kapanpun karena kegiatan ini sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.

Karna Suswandi mengaku bangga menerima tamu yang bermaksud belajar ke Bondowoso atas prestasi yang diraihnya. Lebih-lebih, Bondowoso akan menjadi tuan rumah pelatihan HIPPA se-Kabupaten Pasuruan sehingga HIPPA Sido Makmur dan GHIPPA akan berbagai ilmu dan pengalamannya selama ini.

“Berbagi ilmu ini bagi saya merupakan hal yang sangat membanggakan agar menjadi amal ibadah bagi kita semua. Ini juga dalam rangka mendekatkan pembinaan dengan lapangan sebagai lahan suvei HIPPA Pasuruan,” pungkasnya.

Karna menegaskan bahwa prestasi yang diraihnya selama ini karena ada pembeda dan berbeda dengan yang lain berkat berbagai inovasi yang dikembangkan. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Daerah Aliran Sungai dan Irigasi yang akrab disebut Gemapildasi.

“Ini mungkin saja sangat bagus dikembangkan di Pasuruan yang secara partisipatif masyarakat mampu menjalankan. Sehingga ke depan sumber air dan debit air tetap terjaga dalam rangka antisipasi kekeringan di masa yang akan datang,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Karna, juga mengembangkan inovasi tanam cabai dengan sistem irigasi tetes serta tanam padi dengan sistem blok.

“Ini semua akhirnya dilihat sebagai pembeda sehingga meraih juara Nasional. Inovasi inilah yang saat ini banyak dilirik banyak orang untuk dikembangkan juga,” pungkasnya. (ron)