Share

BONDOWOSO – Sejumlah pengecer gas LPG 3 kilogram mengeluhkan sering terlambatnya pengiriman. Biasanya, gas lemon tersebut diantar satu minggu sekali, dalam sebulan terakhir justru di minggu ke dua baru dikirim.

Pengakuan ini disampaikan oleh Muhammad Munir pengecer gas bersubsidi, yang sekaligus pemilik toko Manasuka, Wonosari, pada Memo Indonesia , Rabu (5/9).

Ia menerangkan sebenarnya untuk harga di tingkat pengecer masih normal tidak melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi), yakni Rp 16ribu.

“Mungkin ada penurunan kuota. Biasanya seminggu sekali, sekarang tidak mesti seminggu sekali, kadang terlambat sampai seminggu, jadi dua minggu sekali. Sehingga banyak yang antri di rumah nitip barang,”urainya.

 

Baca Juga : Serapan PBB Masih 18 Persen, Ini Penjelasan Bupati Amin

 

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian, Pemkab Bondowoso, Taufan, mengatakan, bahwa tidak ada pengurangan kuota gas lemon dari Pertamina. Adapun terlambatnya pengiriman, lantaran terjadi peningkatan konsumsi masyarakat. Sehingga terjadi, panic buying di tengah-tengah masyarakat. Yakni, membeli melebihi kebutuhan sehari-harinya. Seperti, penggunaan untuk acara haji, pernikahan, dan Idul Adha serta kegiatan lainnya.

“Tidak terjadi kelangkaan LPG, karena pasokan juga lancar. Tapi memang ada peningkatan konsumsi masyarakat. Ketika terjadi peningkatan konsumsi, sehingga terjadi panic buying,”terangnya.

Belum lagi, masih sering terjadi masyarakat tidak segera mengembalikan tabung. Akibatnya, SPBE tidak bisa langsung mengisi. Karena, mereka mengisi sesuai dengan tabung yang ada di toko. Sedangkam jumlah tabung di Bondowoso masih tetap tidak ada peningkatan.

“Tabungnya itu jumlahnya sama dan tetap,”tambahnya.

Ia pun menegaskan bahwa gas elpigi 3 kilogram itu merupakan gas bersubsidi yang sebenarnya diperuntukkan untuk masyarakat miskin. Faktanya di lapangan masih ada masyarakat mampu yang menggunakan gas lemon ini.

“Ya kita minta bantuan juga pada media untuk mensosialisasikan agar masyarakat yang mampu kembali beralih pada elpigi yang 12 kilogram, yang tidak disubsidi,”pungkasnya.(och)