Share

SURABAYA –  Setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dipastikan mengusung Saifullah Yusuf sebagai Calon Gubernur (Cagub) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018, kini partai politik (Parpol) lain di Jatim juga mulai ancang-ancang menyusul langkah PKB dengan segera menetapkan pasangan Cagub-Cawagub yang bakal bertarung di Pilgub Jatim mendatang.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Jatim yang juga anggota Komisi B DPRD Jatim Agus Maimun mengatakan mekanisme penentuan Cagub-Cawagub dari PAN dilakukan melalui Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang akan dilaksanakan bulan Juli 2017 atau usai lebaran mendatang.

“Tujuan Rakerwil adalah untuk mendefenitifkan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diajukan PAN di Pilgub Jatim mendatang,” katanya.

Hasil Rakerwil nanti, lanjut Agus hanya berupa surat rekomendasi internal yang ditujukan kepada DPP PAN untuk selanjutnya dimintakan rekomendasi dari DPP.

“Karena kursi PAN di DPRD Jatim hanya 7 kursi, maka pilihan posisi Cawagub dari kader internal adalah sangat realistis,” ujar Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim.

Menurutnya, sejumlah nama kader internal PAN yang digadang-gadang maju menjadi Cawagub yakni Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim), Suyoto (Bupati Bojonegoro/wakil ketua DPP PAN), Anang Hermansyah (anggota DPR RI) dan Viva Yoga Mauladi (anggota DPR RI).

“Jadi tidaknya PAN mendapat jatah Cawagub itu juga tergantung pada hasil pembicaraan dengan partai koalisi,” katanya.

 

Baca juga : Gus Ipul : Keluarnya Surat Kiai Sepuh Menunjukkan NU Kompak

 

Pasca PKB mengumumkan akan mengusung Gus Ipul menjadi Cagub, diakuinya peta politik di Jatim mengalami perubahan cukup drastis. Khususnya, parpol-parpol yang awalnya berancang-ancang ikut mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018.

“Setelah PKB mengumumkan akan mengusung Gus Ipul, Khofifah sudah tak intens lagi menghubungi partai-partai di Jatim, termasuk PAN. Saya tidak tahu apakah ini signal dia tak jadi maju atau bagaimana,” kelakar pria murah senyum ini.

Sejak awal, diungkapkannya, PAN ingin membangun koalisi besar bersama PKB dan Partai Demokrat yang diinisiasi langsung oleh Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo selaku Ketua DPD Partai Demokrat Jatim semenjak belum muncul nama-nama Bacawagub ke public.

“Saat ini Gus Ipul sudah di atas angin, apalagi jika PDIP ikut dalam koalisi mengusung Gus Ipul di Pilgub Jatim mendatang,” ungkapnya.

Pertimbangan utama membangun koalisi besar di Jatim, lanjut Agus yakni untuk menciptakan kondusivitas di Jatim. Sebab jika berkaca pada pengalaman Pilgub DKI Jakarta konflik di grassroot sangat rawan. Bahkan untuk mengembalikan ke kondisi stabil pasca Pilgub membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kami tak ingin Pilgub DKI Jakarta terjadi di Jatim sebab Jatim adalah barometer politik nasional dan center of grafity perekonomian Indonesia. Makanya kami ingin Jatim adem,” tukasnya.

Dia berharap, sosok pemimpin Jatim mendatang bisa menandingi kesuksesan Soekarwo dalam memimpin Jawa Timur.

”Kesuksesan Pakde Karwo selama memimpin Jatim harus menjadi pelajaran penting dan berharga bagi setiap kandidat yang akan melanjutkan kepemimpinan di Jatim,” pungkas politisi asal Tuban ini. (sga)