BONDOWOSO – Seorang pendaki asal Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, diduga hilang saat turun dari Kawah Ijen, Sabtu (7/5/2022) kemarin.

Pendaki berusia 18 tahun itu, bernama Gavila Debi Adrian. Ia mendaki ke Kawah Ijen untuk melihat blue fire bersama 14 temannya.

Menurut Kalaksa BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Ghozal Rawan, berdasarkan keterangan beberapa saksi, survivor mendaki ke Kawah Ijen via Paltuding pukul 02.00 WIB untuk menyaksikan bluefire.

Setelah sampai di puncak, rombongan tersebut berpisah. Sebagian turun ke kawah sementara dua orang yaitu Febri dan survivor menunggu di atas.

“Pukul 05.00 WIB Febri mengajak survivor untuk turun terlebih dahulu menuju ke parkiran motor. Di tengah perjalanan survivor ijin kepada Febri untuk kembali ke puncak karena ingin BAB, dan Febri turun ke parkiran motor seorang diri,” jelas Ghazal sebagaimana dikutip awak media.

Baca Juga : Lebaran Tiba, ini Pesan Bung Karna kepada Masyarakat Situbondo

Ia menerangkan, bahwa setelah sampai di parkiran selang beberapa jam rombongan tiba. Namun survivor tidak berada pada rombongan tersebut. Akhirnya Febry mencoba untuk menghubungi survivor via telepon.

“Survivor menjawab kalau sudah sampai di rumah tanpa menaruh curiga sedikitpun akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Namun demikian, pukul 10.00 WIB orang tua survivor mendatangi rumah Febry untuk menanyakan keberadaan survivor yang ternyata belum juga pulang ke rumah.

Febry menjelaskan kepada orang tua survivor bahwa sudah pulang pada saat di telpon.

“Setelah ditunggu sampai pukul 19.00 WIB survivor belum juga pulang, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib,” ujarnya.

Sejak pagi tadi, tim gabungan Polisi, TNI, dan BPBD sendiri telah berangkat ke Paltuding Ijen. Yang diawali dengan apel tim untuk kegiatan pencarian survivor.

“Kami (BPBD, red) juga sudah koordinasi dengan Basarnas Banyuwangi,” pungkasnya.(och)