Pakde Karwo: Kampus Harus Jadi Tempat Mengkaji
- 20 August 2017
- 0
SURABAYA – Keberadaan kampus sebagai tempat menuntut ilmu harus dijadikan pula sebagai tempat mengkaji secara ilmiah proses-proses kultural, konstitusional dan politik. Jangan sampai keberadaan kampus justru disalahgunakan sebagai tempat berkembangnya paham-paham yang bertentangan dengan ketiga proses itu. Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo usai mendampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengikuti jalan santai dan orasi ilmiah dalam rangka penutupan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Lidah Wetan Surabaya, kemarin pagi.
Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim mengatakan, proses kultural, politik dan konstitusional bangsa ini sudah dibangun sejak lama. Proses kultural dimulai Tahun 1908 saat Boedi Utomo, proses politik dimulai Tahun 1928 saat sumpah pemuda, serta proses konstitusional pada Tanggal 18 Agustus 1945 saat ditetapkannya konstitusi melalui UUD. Di luar ketiga kesepakatan itu, segala bentuk penyelewengan tidak dibenarkan.
“Untuk menjadikan saling konsensus butuh proses panjang, jadi mahasiswa harus mengkaji ketiga proses itu secara ilmiah, jangan membuat kampus tempat menyelewengkan paham-paham itu,” katanya.
Menurutnya, Negara manapun di dunia ini bila sudah konstitusional, maka segala paham di luar itu tidak dibolehkan. Sehingga kepada siapapun termasuk mahasiswa, Pakde Karwo berpesan agar menyampaikan aspirasi dan pendapatnya secara santun sesuai konstitusi.
Baca Juga : Pakde Karwo Serahkan Tanda Kehormatan Bintang Gerilya dan Satyalancana Karya Satya
“Ini negara beradab, basisnya kultural, jadi boleh berpendapat tapi tetap dalam konstitusi,” ujarnya.
Unesa diminta untuk mendukung pengembangan program-program Pemprov Jatim terutama dalam hal pengembangan pendidikan vokasional dan agar fakultas teknik-nya bisa membina SMK yang ada di sekitarnya.
“Saat ini di Jatim ada sekitar 1.700 SMK swasta, akan tetapi baru 45 persennya yang sudah terakreditasi baik dan nanti akan kami kembangkan kerjasama dengan Unesa sehingga SMK yang belum baik ini bisa naik standarnya, agar ketika lulus, siswanya bisa mendapat pekerjaan yang layak tak hanya di Jatim tapi juga di luar negeri,” tukasnya.
Sementara itu, Mendagri Tjahjo Kumolo berpesan kepada mahasiswa agar jangan hanya berfikir untuk mencari gelar. Luangkan waktu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dilingkungan sekitar termasuk teman-teman dari daerah lain.
“Semua mahasiswa harus mempunyai imajinasi dan mimpi, mewaspadai bahaya narkoba, bahaya radikalisme dan terorisme dilingkungannya dan memiliki komitmen menjaga NKRI dan memegang teguh ideologi bangsa.Kita juga tidak boleh kehilangan jati diri, sehingga harus ikut serta melawan pihak-pihak yang ingin mengganggu NKRI dan ideologi kita,” pungkasnya.(sga)