
Pakde Karwo Ingatkan Kembali Konsep Segitiga Besi
- 22 May 2017
- 0

SURABAYA – Konsep segitiga besi yang memiliki tiga basis utama, yakni kondisi Jawa tumur (Jatim) yang aman dan nyaman, pertumbuhan dan pembangunan yang meningkat, serta kesejahteraan rakyat yang menjadi lebih baik dan sejahtera sangat penting untuk dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (22/5).
Menurut Pakde Karwo sapaan akrabnya mengatakan, ada proses pembangunan secara linear, ada pula yang melompat. Proses pembangunan seperti ini bisa dilakukan bila situasi aman dan nyaman. Saat ini, target jangka pendek adalah terciptanya situasi aman dan nyaman di bidang sosial politik.
“Kalau suasana adem, ya pasti aman dan nyaman. Baru setelah itu ekonomi, sosial dan politik berjalan dengan baik,” katanya.
Baca Juga : Pakde Karwo Jalani Pembaretan di Natuna
Saat ini, lanjut Pakde Karwo, untuk menciptakan suasana demokrasi aman dan nyaman, yang harus dilakukan Bupati/Walikota di daerah adalah memperbayak pembangunan ruang publik. Ruang publik ini nantinya sebagai ruang dialog antara forkopimda, tokoh masyarakat dan masyarakat.
“Inilah demokrasi. Untuk itu kita minta bupati walikota dan forpimda memperbanyak ruang publik sebagai bagian partisipatoris,” ujarnya.

Pakde Karwo menilai salah satu masalah bangsa Indonesia saat ini adalah soal Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor SDM ini sangat penting, terutama saat ini merupakan era industrialisasi. Industrialisasi tidak bisa dilakukan bila SDM nya tidak baik. Untuk menciptakan SDM terampil, pendidikan vokasional harus digerakkan besar-besaran, salah satunya dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja yang menganggur.
“Bila SDM nya baik, maka intelektualnya bagus. Orang seperti ini relatif lebih maju,” katanya.
Ditanya terkait situasi kondusif Jatim, Pakde Karwo mengatakan, secara prinsip Jatim berpegang teguh pada konstitusional. Bersama Forkopimda, Jatim sepakat berpegang teguh pada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Aman dan nyaman sesuai empat pilar itu adalah bagian dari pembangunan. Di luar itu, biarkan hukum yang berjalan,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengambil tema “Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional”. Melalui tema ini, diharapkan pemerataan pembangunan antar wilayah dapat diwujudkan dengan membangun Indonesia dari pinggiran.
“Hal ini sesuai dengan program Nawacita yang disusun Presiden Joko Widodo dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” pungkasnya. (sga)