Share
Foto : Istimewa

BONDOWOSO – Ketua Paguyuban Kampung Kopi Pelita, Heru Sukwanto, menyambut baik hajat pemerintah untuk melangsungkan event ‘Kopi Rakyat’ di kampung kopi pelita di Jl. Pelita Kelurahan Tamansari, Bondowoso.

“Kami tentu mendukung upaya pemerintah untuk membangkitkan ekonomi di saat pandemi seperti saat ini,” kata Heru, Rabu (8/9/2021).

Menurut Heru, dipilihnya kampung kopi pelita sebagai salah-satu lokasi event oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) merupakan pilihan tepat. Pasalnya, kampung kopi pelita merupakan ikon dari Bondowoso Republik Kopi (BRK).

“Di sini merupakan salah-satu ikon BRK. Saat masyarakat ingat BRK, ya pasti tau kampung kopi pelita,” terangnya.

Heru bersyukur pemerintah tanggap dalam mengoptimalkan kembali destinasi wisata kampung kopi pelita seiring dengan kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Sebab ia tak memungkiri bahwa semenjak pandemi Covid-19 melanda, para pelaku usaha kopi dan kuliner di kampung kopi pelita terus mengalami penurunan omzet.

“Karena pandemi kita tak lagi bisa melaksanakan berbagai event, salah-satunya car free night. Otomatis pendapatan pelaku usaha turun,” jelasnya.

Baca Juga : Seorang Terpidana di Bondowoso Diduga Tak Ditahan, Pelapor : Saya Berharap Mendapatkan Keadilan

Meski demikian, seluruh warga di jalan pelita lantas tak mengklaim kampung kopi pelita hanya untuk mereka sendiri. Heru menegaskan jika kampung kopi pelita sejatinya milik semua pelaku usaha kopi.

“Jangan kemudian dianggap kampung kopi ini hanya milik kami warga setempat. Semua pelaku usaha bisa berjualan di sini,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kampung kopi yang berada di Jl. Pelita Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso dipilih sebagai lokasi event kopi rakyat yang bakal digelar setiap akhir pekan selama dua kali dalam sebulan.

Kepala Disparpora Bondowoso Mulyadi mengatakan, event kopi rakyat akan dimulai bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia pada 1 Oktober mendatang. Dipilihnya kampung kopi pelita sebagai lokasi event karena dinilai telah menjadi salah-satu ikon atau tempat ngopi yang menunjang daya tarik BRK.

“Akan dilangsungkan setiap minggu pertama dan ketiga tiap bulannya dengan mematuhi prokes. Karena di situ kan sentra BRK. Kebangkitan BRK juga dari sana. Apalagi masyarakat juga sudah tau bahwa kampung kopi eksis sampai sekarang,” jelasnya, Rabu (8/9/2021).

Mulyadi menyebut event tersebut sebagai genderang atau pertanda bangkitnya kembali branding BRK yang memang telah lama melekat pada Kabupaten Bondowoso. Menurutnya, dibeberapa tahun terakhir BRK memang tidak terlalu seantusias dulu akibat semenjak 2019 pandemi Covid-19 mulai melanda.

Melalui budaya ngopi di akhir pekan, dampak ekonomi tentu bakal dirasakan oleh para pelaku usaha kopi. Usaha cafe warga sekitar yang mungkin sudah lesu akan kembali menggeliat.

“Maka dari itu launching di sana untuk membangkitkan pelaku kopi khususnya di sana,” terangnya. (abr)