Share

SURABAYA – Jumlah pengguna narkoba di kalangan remaja Jatim memang cukup tinggi, berdasarkan kajian memang sebabnya variatif. Salah satu penyebab terjerumusnya remaja dalam penyalahgunaan narkoba adalah tidak ada komunikasi dan kedekatan secara emosional serta kurang mendapat perhatian orang tua. Demikian disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Satriono usai Seminar Bahaya Penyalahgunaan Napsa Pada Peringatan Hari Anti Narkoba HANI di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, kemarin.

Saat ini, diungkapkannya jumlah pengguna narkoba di kalangan remaja sudah mencapai 238.680 orang atau 27,3 persen dari total pengguna narkoba di Jatim sebanyak 884.000 orang. Saat ini pemerintah telah menerapkan kondisi darurat narkoba.Hal tersebut didasarkan pada data Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyatakan setiap hari ada sebanyak 30 hingga 50 jiwa meninggal akibat mengkonsumsi narkoba.

“Pengguna narkoba di Indonesia mencapai 4,2 juta pengguna dengan rentang usia 10 hingga 59 tahun dari berbagai lapisan dan profesi pekerjaannya.Narkoba juga sudah masuk dikalangan akademika dan mahasiswa di Indonesia. Dari kalangan mahasiswa se Indonesia sudah mencapai 1,2 juta,” ungkapnya.

 

Baca Juga : BNNK Gelar Malam Renungan Kemerdekaan RI ke-72, Surabaya Merdeka Tanpa Narkoba

 

Untuk para pelajar, ditambahkannya untuk memilih teman yang tepat agar terhindar dari lingkungan dan lingkaran narkoba. “Untuk menekan peredaran narkoba di tengah pelajar harus didukung oleh seluruh pihak,termasuk para orang tua.Tanpa hal tersebut mustahil dapat diberantas,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso menambahkan,
Selama ini pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para remaja di sekolah untuk turut serta memerangi narkoba dan menghilangkan sumber narkoba.

“Upaya memerangi narkoba tidak bisa dipasrahkan sepenuhnya pada pemerintah. Seluruh komponen terutama masyarakat sangat diharapkan perannya. Jika sumber pemasok narkobanya hilang maka dapat dipastikan peredaran narkoba akan hilang dan lenyap,” ujarnya. (sga)