Share

BONDOWOSO – Perencanaan dan pengelolaan keuangan desa yang bersumber dari dana desa dan alokasi dana desa (DD/ADD) menjadi perhatian serius dari Inspektorat Bondowoso. Apalagi Bondowoso mulai tahun anggaran 2017 ini sudah menerapkan aplikasi sistem keuangan desa (siskeudes) untuk pengelolaan DD/ADD.

Untuk itulah, Inspektorat Bondowoso intensif memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap operator dan perangkat desa. Khususnya dalam menjalankan aplikasi Siskeudes. Seperti yang tampak di aula kantor Inspektorat, Jumat (24/3/2017). Puluhan operator dan perangkat dari sembilan desa di Tamanan mengikuti pelatihan aplikasi Siskeudes oleh tim dari Inspektorat.

“Tahun 2017 ini desa-desa memang wajib menerapkan aplikasi Siskeudes dalam pengelolaan keuangannya. Hal itu sesuai dengan anjuran KPK melalui surat yang kita terima,” ujar Wahyudi Triatmadji, Kepala Inspektorat Bondowoso kepada Memo Indonesia.

Wahyudi menjelaskan, pihaknya memang intensif dalam memberikan pendampingan dan pelatihan. Mengingat pada 2016, masih banyak desa-desa yang pengelolaan keuangannya, khususnya dalam laporan pertanggung jawaban yang masih belum sesuai dengan aturan. Kondisi itulah yang harus dihindari dalam proses pengelolaan keuangan desa pada 2017 ini

Dia menambahkan, untuk membuat pengelolaan berjalan benar, tentu harus dimulai dari perencanaan yang benar. Selain itu, para pengelola keuangan tersebut tentu harus konsisten dengan perencanaan yang telah dibuat.

“Jangan sampai ada perubahan-perubahan di tengah jalan. Sehingga pengerjaannya tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan di awal. Itu bisa menjadi masalah,” paparnya.

Sementara itu, Sipul Ridawi, salah satu pendamping lokal desa di Tamanan menjelaskan, adanya pelatihan-pelatihan semacam ini sangat diperlukan oleh operator dan perangkat desa. “Kita berharap pelatihan-pelatihan semacam ini bisa terus diintensifkan,” ujarnya saat mengikuti pelatihan di Inspektorat.

Apalagi, lanjut dia, aplikasi Siskeudes ini merupakan hal yang baru diterapkan di tahun 2017 ini di Bondowoso. “Tapi kalu operator dan perangkat desa sudah memahami, tentu aplikasi ini akan sangat memudahkan dan membantu dalam melaksanakan pengelolaan keuangan di desa,” pungkasnya. (esb)