Share

SITUBONDO – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, ditemani Sekdakab Wawan Setiawan dan Jajaran Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo menggelar acara ngobrol bareng Warga Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Selasa (29/11/2022). Acara tersebut berlangsung di Pantai Bilik.

Hal itu dilakukan oleh pria yang akrab disapa Bung Karna ini sambil memantau pembangunan jalan sepanjang 10 kilometer dari Dusun Sidomulyo hingga Merak. Progres pembangunan jalan yang menelan anggaran hingga Rp19 miliar ini sudah mencapai sekitar 80 persen.

Bung Karna mengaku, dirinya menampung banyak aspirasi Warga Merak. Mulai dari adanya aliran listrik, Puskesmas Pembantu (Pustu), SD mandiri, SMP Satu Atap (Satap) hingga pelatihan usaha.

“Tadi berbagai masukan dari warga sudah dicatat oleh Pak Sekda. Intinya kami akan berusaha merealisasikan itu semua, namun itu dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Lebih lanjut, pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa ini menyampaikan, setelah pembangunan jalan tersebut rampung, akan dilakukan pemasangan aliran listrik ke Dusun Merak. “Karena sudah ada lokasi pemaksaan tiang listriknya, sehingga itu sangat memungkinkan untuk dilakukan,” tegasnya.

Untuk menjaga pantai-pantai di Dusun Merak tetap terjaga keindahannya, oang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini meminta kepada warga agar tidak membuang kotoran sapi ke laut. “Karena itu bisa merusak ekosistem patai di sini. Jadi tadi sudah saya tekankan kepada warga untuk tidak melakukan itu,” bebernya.

Baca Juga : Bupati Salwa Lantik Puluhan Pejabat Eselon III dan IV, Begini Pesannya

Sementara itu, salah satu warga Dusun Merak, Turi, mengatakan dengan adanya akses jalan yang layak ini secara otomatis bisa menekan biaya tranportasi. “Sebelum ada jalan ini biaya keluar produk dari masyarakat itu mahal, sehingga nilai jual hasil-hasil produk warga Merak ini murah,” tuturnya.

Lebih jauh, Turi mengungkapkan, adanya akses jalan yang layak tersebut dimanfaatkan oleh warga Merak untuk menangkap peluang usaha. “Mungkin nanti Merak ini akan jadi destinasi wisata. Makanya kami sudah menyiapkan tutor-tutor menjahit dan membatik. Cuman ini masih memulai,” tambahnya.

Di sisi lain, Didik Suherman, berharap akses jalan sekitar 350 meter yang belum tersentu pembangunan agar segera diselesaikan juga. “Di sana perlu ada satu jembatan di timur yang sisa 350 meter itu. Karena jembatan yang dibangun warga tidak muat untuk dilalui kendaraan roda empat,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bung Karna juga membagikan 300 paket sembako kepada warga Desa Sumberwaru.

Informasi tambahan, Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal. Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Sementara itu, jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.

Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (Adv/Ozi)