Share

BONDOWOSO – Dalam Musyawarah Cabang (Muscab) IX Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bondowoso hanya memilih tujuh formatur saja pada Minggu (5/12/2021), di Hotel Ijen View.

Tujuh formatur terpilih ini nantinya akan menyusun pengurus DPC PPP Bondowoso.

Adapun ke tujuh formatur tersebut yakni di antaranya, formatur dari unsur DPP yakni Ahmad Yani, formatur dari unsur DPW adalah Sekjen DPW Jatim Habib Salim Quraisy, dan formatur dari unsur pengurus harian DPC yakni Wakil Ketua DPC periode sebelumny yakni Haryoto.

Kemudian, empat orang merupakan perwakilan PAC. Terdiri dari Abduzl Azis dari PAC Pakem, Yusuf dari PAC Tlogosari, Budiono dari PAC Grujugan, serta Sunardi dari PAC Wringin.

Demikian dijelaskan oleh Haryoto, Ketua Formatur terpilih saat dikonfirmasi.

Ia menyebutkan, dalam AD/ART ada tenggang waktu untuk membentuk struktur kepengurusan DPC PPP.

Yakni diberi waktu 20 hari untuk menentukan 25 pengurus harian DPC PPP.

“Tidak masih belum (Pemilihan ketua DPC, red). Kami belum memutuskan, tapi dalam satu dua hari ini kami akan melakukan rapat formatur terpilih bersama PAC,” katanya.

Menurutnya, selama proses penyusunan pengurus ini pihaknya akan mengakomodir semua masukan. Baik dari para alim ulama.

Disebutnya, tim formatur juga akan meminta arahan dan masukan para kiai di Bondowoso. Salah satunya, akan sowan ke Bupati Salwa Arifin untuk paling tidak berkenan menjadi Ketua DPC.

“Kami akan menghemat waktu. Mudah-mudahan saja, tapi akan me-manage kemungkinan konflik itu,” urainya.

Sementara itu, Bupati Salwa Arifin saat dikonfirmasi tentang menguatnya nama dia akan dijadikan sebagai Ketua DPC PPP.

Ia mengaku bahwa dirinya telah lama diminta untuk menjadi ketua DPC. Namun, sebelumnya terus menolak lantaran banyaknya tugas yang harus diemban. Baik sebagai Bupati maupun pengasuh Ponpes Manbaul Ulum.

Namun untuk permintaan saat ini, dia mengaku sulit untuk mengelak.

“Tapi sekarang rupanya sulit mengelak saya. Jadi saya terserah mereka,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPC PPP periode sebelumnya, Buchori Mun’im, mengatakan, dalam Muscab ini pemilihan ketua dilakukan oleh tujuh orang formatur.

Terdiri dari perwakilan DPP, DPW, dan unsur pengurus harian DPC yang masing-masing satu orang. Kemudian empat orang lagi yakni dari unsur PAC.

“Itulah yang nanti akan berembuk menyusun kepengurusannya,” katanya.

Ia menerangkan, para formatur sendiri dipilih oleh para pemilik hak suara di Muscab.Yakni 25 suara yang terdiri dari 23 suara PAC.

Kemudian satu suara dari unsur pengurus harian, dan satu lagi dari unsur Banom.

“Apakah itu GPK, WPP, AMK atau GNPI,” jelasnya.

Ditambahkan oleh Sekretaris Jenderal DPW PPP Jawa Timur, Habib Salim Quraish, bahwa selanjutnya para formatur ini nanti akan diberi mandat untuk menyusun kepengurusan DPC di Bondowoso.

“Formatur juga memilih Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Dan susunan pengurus, InsyaAllah ada 25 pengurus harian. 30 majelis, minimal per majelis sudah 10 majelis syariah, majelis pertimbangan cabang, dan dewan pakar,” katanya.

Ia menyebutkan formatur memilih ketua dan pengurus sendiri berdasarkan aspirasi.

“Formatur itu punya hak untuk mengusulkan, menyusun kepengurusan. Tentu formatur itu punya bagaimana bisa mengakomodir semua elemen, kekuatan. Sehingga PPP bisa besar,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun menyebut DPC PPP Bondowoso memiliki prestasi yang luar biasa.

Mulai dari prestasi mendapatkan Wakil Bupati, dan juga saat ini DPC PPP Bondowoso bisa menghantarkan kadernya memenangkan Pemilu menjadi Bupati.

Tak hanya itu, perolehan kursi juga meningkat di legislatif. Dari sebelumnya hanya lima, kini menjadi enam kursi.

“Prestasi ini karena kebersamaan, mulai tingkat jajaran majelis cabang, PAC, para tokoh PPP, para kiai. Semua. Sehingga kesuksesan datang,” katanya.

Ia berharap prestasi ini bisa meningkat lagi. Yakni, dengan mampu mengantarkan kader PPP menjadi Bupati lagi di Bondowoso.

Tak hanya itu, ia pun mendorong agar perolehan kursi di Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan datang bisa meningkat menjadi 12 kursi.

“Siap 12 kursi? Siap,” ujarnya diikuti jawaban serupa oleh para peserta Muscab.

Untuk mencapai itu, kata Habib Salim Quraish, berharap agar pasca Muscab ini melahirkan kepengurusan yang mampu mengakomodir semua elemen.

“Jangan sampai ada sebuah konflik. Saya berharap damai, kondusif,” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengingatkan bahwa memang ada 20 hari waktu untuk menyusun kepengurusan. Karena itulah dirinya mengingatkan agar dalam proses tersebut semua pihak memprioritaskan kepentingan membesarkan partai, dan semakin dekatdekat ummat.

“Perbedaan ada, tapi sekali lagi Muscab ini bukan segalanya. Kita masih punya tahapan rekruitmen Caleg, kegiatan penting konsolidasi di tingkat anak cabang dan ranting. Dan masih punya tugas seabrek strategi pemenangan di tahun 2024,” pungkasnya.

Dalam Muscab tersebut turut dihadiri oleh Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi, Ketua DPW Jatim Hj Mundjidah Wahab, Sekjen DPW Jatim, serta sejumlah tokoh partai berlambang ka’bah.(och)