
MoU dengan Pemkab, Lima Buyer Siap Jual Kopi Situbondo hingga Luar Negeri
- 28 August 2022
- 0
SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menggelar Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima buyer kopi, Sabtu (27/8/2022) malam. Acara tersebut berlangsung di Alun-alun Situbondo. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk memasarkan kopi Situbondo hingga ke luar negeri.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Bupati Situbondo, Karna Suswandi, dengan lima perwakilan buyer. Yaitu Andriasim Scovani perwakilan buyer Elevania; Salistya Windana perwakilan buyer PT Semeru Indonesia (Goorita); Moch. Junaidi Rohmatoellah perwakilan buyer PT Tri Ekport Indonesia; Iko Sukma perwakilan buyer UKM Mendunia; dan Teddy Javenero perwakilan buyer Buyer PT Javanero Indonesia.
Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengapresiasi kerjasama tersebut. “Saya atas nama pribadi maupun pemerintah daerah mengucapkan terima kasih. Para buyer-buyer juga sudah menikmati kopi Situbondo,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Bung Karna ini menyampaikan, dengan adanya MoU tersebut bisa meningkatkan pendapatan para petani kopi di Situbondo. Sehingga kesejahteraan mereka pun semakin membaik.
“Karena kalau sudah dijual ke luar negeri, pasti harganya tinggi. Nah secara otomatis pendapatan dan kesejahteraan petani kopi semakin membaik,” tegasnya.
Baca Juga : Dinas Pendidikan Gelar Puncak HUT RI, Bupati Salwa : Diknas Hebat, Bondowoso Melesat
Namun, Bung Karna mewanti-wanti agar para petani kopi menjaga kualitas dengan sebaik-baiknya. Sehingga cita rasanya tetap terjaga. “Tadi sudah saya sampaikan kepada para petani kopi di Kayumas, jangan sampai kita itu tidak bisa menjaga kualitas. Karena kalau kita tidak bisa menjaga kualitas, maka kopi kita malah semakin terpuruk,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Javanero Indonesia, Teddy Soemantri, mengaku baru pertama kali menikmati kopi Situbondo. “Ternyata rasanya tidak kalah dari kopi Aceh hingga Papua. Yang penting kualitasnya harus tetap terjaga,” ujarnya.
Untuk itu, Teddy meminta kepada para petani kopi untuk mengikuti SOP eksportir kopi. “Karena kalau pun bicaranya bisa dijual ke luar negeri hanya sekali terus tahun depannya tidak membeli lagi ya buat apa. Lebih baik konsisten,” tukasnya.
Lebih jauh, Teddy berharap, agar Pemkab Situbondo memberikan pendampingan kepada para petani kopi. “Karena memang PR nya ada di Pemda. Buyer itu melihat, apakah prosesnya selama ini sudah mengikuti standar internasional gak?. Kalau iya itu pasti kelihatan,” pungkasnya. (ADV/OZI)