Meski Harus Antarkan Sendiri Undangan, Sekda Syaifullah Akhirnya Dilantik
- 30 July 2019
- 0
BONDOWOSO – Pelantikan Syaifullah sebagai Sekretaris Daerah Definitif Pemerintah Kabupaten Bondowoso akhirnya dilaksanakan di Pendopo Bupati, Selasa (30/7).
Pelantikan yang dipimpin oleh Bupati Salwa Arifin berlangsung khidmat, meski sehari sebelumnya sempat diakui Syaifullah bahwa audio berdurasi 1.36 detik yang berisi nada kemarahan kepada salah seorang staaf BKD Bondowoso adalah suaranya.
Ia menerangkan bahwa kemarahan yang terdengar di audio tersebut terjadi lantaran dirinya menilai kerja dari BKD Bondowoso kurang cepat untuk pelaksanaan pelantikannya.
“Iya betul (Itu suaranya). Jadi Saya merasa kurang cepet temen-temen bekerja. Contoh begini, perintah Bupati sudah hari Senin pelantikan jam 08.00. Ada undangan yang harus ke luar kota yang itu memerlukan ijin dari Gubernur seperti Kepala BKD, Kepala Bakorwil. Sampai jam 16.00 belum ada undangan ini. Jadi saya sampaikan kalau bekerja seperti ini fatal temen-temen. Temen-temen harus bekerja keras,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Salwa Jatuhkan Hati pada Sekda Syaifullah
Di samping itu, kata Sekda Syaifullah, Kepala BKD dan Kepala Bagian Umum juga disebut saling melempar tanggung jawab perihal pelaksanaan pelantikan.
Karena ini pun, dirinya juga terpaksa harus mengantarkan beberapa undangan sendiri.
“Lah ini diam, saya tanya ke Kabag umum, Kabag Umum melempar ke Kepala BKD, Kepala BKD lempar ke Kabag umum. Saling menyalahkan, saya pikir tak benar, tak sehat kehidupan seperti ini,” ujarnya.
“Temen-temen mana sih, undangan jam 8 atau 7.30, undangan ke Provinsi itu belum sampai jam 4 sore tidak ada itu undangan. Mohon maaf, bapak, temen-temen sekalian, saya yang bawa sendiri undangan ke Bupati Situbondo, Sekda Situbondo. Bisa bayangkan. Tapi saya tak pernah lelah begitu bagi saya itu adalah pekerjaan saya,” katanya usai pelantilan.
Meski demikian, Syaifullah menegaskan bahwa sekalipun dirinya emosi karena kerja BKD yang kurang cepat, tetap tak akan ada sanksi atau realisasi terhadap hal-hal yang dilontarkannya seperti di rekaman.
“Saya tidak pernah. Bagi saya medan jihat saya adalah bekerja, bukan mengancam. Kalau itu pun hany karena kita emosi melihat dengan jelas,” pungkasnya.
Untuk informasi, sehari sebelumnya beredar rekaman audio percakapan antara Syaifullah dan seorang staff BKD. Dalam rekaman tersebut, Syaifullah tampak marah meminta nomer Kepala BKD. Di dalamnya terdengar nada ancaman akan menstaffkan Kepala BKD.(och)