
Menteri Pertanian Puji Penurunan Kemiskinan di Bondowoso
- 22 May 2018
- 0
BONDOWOSO – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi kinerja Bupati Amin Said Husni dalam upayanya menurunkan angka kemiskinan di Bondowoso. Pada awal Bupati Amin menjabat 2008, angka kemisikan di Bondowoso 22 persen. Kemudian, di akhir masa jabatannya turun menjadi 14 persen.
Hal ini Ia sampaikan saat datang berkunjung ke dusun Legan, desa Sumber Wringin, Kecamatan Sumber Wringin, dalam rangka menyerahkan bantuan untuk program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pertanian di 1000 desa, 100 Kabupaten, Selasa (22/5).
“Kami apresiasi Pak Bupati selama dua periode, dulu pertama jadi Bupati tingkat kemiskinan di Bondowoso 22 persen, hari ini sudah turun menjadi 14 persen. Dan Insyallah dengan program kemiskinan ini turun di bawah 10 persen,” urainya.
Baca Juga : Menteri Pertanian Bantu Pengentasan Kemiskinan di Bondowoso
Lebih jauh, Ia mengutarakan pihaknya akan mendorong pertumbuhan pengembangan kopi arabika, dengan harapan ini bisa menjadi salah satu faktor yang mampu mempercepat pengentasan kemiskinan. Apalagi agroklimat di Kabupaten Bondowoso ini sangat cocok untuk kopi arabika. Oleh karena itulah, ia menargetkan dalam dua tahun angka kemiskinan di Bondowoso bisa turun dibawah 10 persen, dengan mendorong pengembangan kopi.
“Kami tadi tingkatkan bantuan menjadi 500 ribu batang kopi. Ini kami akan dorong, insyallah kita target 1 atau 2 tahun Bondowoso bebas kemiskinan. Itu target kita,” urainya.
Ia pun optimistis target penurunan angka kemiskinan di Bondowoso melalui kopi. Mengingat, kopi Bondowoso telah diekspor. Belum lagi, pendapatan kopi per hektar itu bisa Rp 200 juta per tahun. Sehingga dengan lahan satu per tiga dari masing-masing rumah tangga, maka diperkirakan bisa mendaptkan penghasilan sekitar Rp 6 juta per RT.
“Ini luar biasa karena ada keunggulan komparatif daerah ini, yaitu iklimnya sangat cocok untuk kopi arabika dan kopi termahal. Sehingga kita langsung dorong. Ini lebih mudah kita bebaskan daerah Bondowoso ini dari kemiskinan, karena sudah berhasil,” urainya.
Ke depan, pihaknya akan mensinergikan packaging kopi dari Industri Kecil dengan Kementrian Koperasi, Kementrian Sosial, dan Kementrian BUMN.
“Kalau perlu packagingnya di rumah tangga-rumah tangga, home industry, dikirim langsung ke supermarket. Ini tinggal didorong karena sudah berhasil,” pungkasnya. (och)