Share

BONDOWOSO – Sebanyak 10 desa di Bondowoso mendapatkan bantuan penanganan kasus stunting dari Pemerintah Pusat. Desa-desa tersebut diantaranya yakni desa Penanggungan, Tegal Mijin, Cindogo, Walidono, Kelabang, Sumber Wringin, dan desa lainnya.

“Alhamdulillah pemerintah pusat memprogramkan ada 1.000 desa dari 100 kabupaten. Bondowoso termasuk  di dalamnya dapat bantuan dari pemerintah pusat,” demikian disampaikan oleh Bupati Salwa Arifin saat memberikan sambutan dalam acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK- KB-Kesehatan dan Rapat Pleno PKK Kabupaten Bondoeoso 2018,  di Kantor desa Gebang, Rabu (31/10).

Ia mengatakan bahwa kasus stunting ini merupakan permasalahan bersama yang harus bisa diselesaikan bersama juga.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan  Imron, ditemui di lokasi yang sama mengatakan, desa-desa tersebut dipilih berdasarkan hasil PSG (Program Survey Gizi), yang ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Mereka datang disampling di beberapa daerah kemudian ditemukan itu,” tutur Imron.

Namun demikian, Ia menilai bahwa hasil sampling tersebut tidak semuanya valid. Pasalnya, data sampling tersebut tidak memberikan gambaran secara menyeluruh. Seharusnya, data yang valid adalah data bulan timbang yang dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus.

 

Baca Juga : Warga Honorer Bondowoso Gelar Istigosah di Wisma Wabup

 

“Kita sudah entri dan nanti bisa kita lihat. Mana-mana yang ada kasus stunting,” jelas Imron.

Namun demikian, Ia memastikan bahwa pihaknya melalui APBD juga telah mengalokasikan anggaran bagaimana mencegah agar tidak ada stunting-stunting yang baru. Sedangkan, bagi penderita stunting sendiri, pihaknya mengintervensi dengan pemberian makanan-makanan yang secara gizi mencukupi kebutuhan mereka.

Di samping itu, saat ini pihaknya tengah memberikan stimulan pembuatan jamban di desa-desa tersebut.

“Karena penyabab stunting itu tidak hanya kurang makan saja. Tapi juga dari faktor kesehatan lingkungan, pola konsumsi makanannya, pola asuh, banyak sekai faktornya,” pungkasnya.

Adapun kondisi stunting di Bondowoso, Imron menerangkan, bahwa kabupaten ini masih berada di posisi ke tiga terbanyak di Jawa Timur.

Untuk informasi, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, tahun 2018 saat bulan timbang Februari 2018, jumlah balita dengan stunting mencapai 22.88 %  persen dari total  balita 45.956 yang lahir di kota tapai ini. Jumlah ini di dapat setelah dilakukan bulan timbang oleh Dinkes selama Februari  2018.

Sementara dari hasil survey PSG tahun 2017 ada 38,3 % balita stunting di kabupaten Bondowoso . Namun demikian data ini dinilai kurang akurat. Pasalnya,  tidak semua balita diukur, itu hanya pakai sampling saja.(och)