Lestarikan Budaya Lokal Melalui Ketoprak Milenial Roadshow
- 1 February 2020
- 0
BONDOWOSO – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Group Apresiasi Seni (GAS)- menggelar Ketoprak Milenial bertemakan “Legenda Batu Solor” Di Wisma Wakil Bupati Bondowoso, Jum’at malam (31/1/2020).
Ketoprak tersebut diselenggarakan untuk kali pertama pada tahun 2020, dan dijadwalkan akan roadshow ke 23 kecamatan di Bondowoso, hingga bulan April 2020.
Menurut Pembina GAS Bondowoso, Adi Sunaryadi, kegiatan ketoprak diselenggarakan untuk melestarikan budaya, dan mempromosikan sejumlah objek wisata.
Pasalnya, dalam setiap ketoprak yang diselenggarakan tas kerjasama sanggar dan Disparpora ini, akan ditampilkan dengan tema yang berbeda-beda. Mulai dari, tema tentang sejarah Bondowoso, Gerbong Maut, hingga beberapa cerita tentang objek wisata.
Baca Juga : Dispertan Bondowoso Terjunkan Keswan untuk Pantau Hewan Terdampak Banjir Bandang
“Ini kan sebenarnya salah satu cara untuk mengungkit, mempromosikan pariwisata melalumelalui cerita-cerita. Jadi dua-duanya masuk. Pelestarian seni budaya, dan promosi wisatanya masuk,”urai Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda, Pariwisata dan Olahraga Bondowoso itu.
Menariknya, dalam setiap ketoprak yang ditampilkan pihaknya sengaja memilih dialog yang menggunakan bahasa anak muda millenial. Namun tetap mempertahankan bahasa daerah.
Ini dilakukan agar ketoprak milenial yang membawakan tema sejarah itu, bisa diterima dengan mudah oleh anak muda Bondowoso. Ujungnya, mereka bukan hanya mengenal tentang budaya dan kesenian lokal Bondowoso. Namun juga turut melestarikan dan mempromosikan.
“Ide dasarnya dari situ. Ditengah gencarnya medsos tentu lebih dari luar yang masuk, jadi kita coba mengimbangi dengan cara millenial juga, dengan cara adaptasi kekinian, walaupun kisahnya lalu. Dari segi penggunaan bahasanya dan lain-lain,”pungkasnya.(och)