
Lesbumi NU Bondowoso Kolaborasikan Tradisional dan Modern dalam Festival Seni HSN
- 7 November 2021
- 0
BONDOWOSO – Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Bondowoso, menggelar festival seni dan budaya, Sabtu (6/11/2021) malam.
Menariknya, suguhan yang disajikan mengkolaborasikan kesenian tradisional dengan alat musik modern. Seperti kenong, gamelan dengan alat musik modern.
Tak hanya itu, juga ada penampilan musikalisasi puisi dan pencak silat.
Semuanya dikemas dengan nuansa islami.
Kegiatan dalam rangka HSN (Hari Santri Nasional) 2021 tersebut, melibatkan sejumlah siswa di SMP dan SMA sederajat di Bumi Ki Ronggo.
Festival kali ini mengkolaborasikan kesenian tradisional seperti kenong, gamelan dengan alat musik modern.
Ketua Lesbumi PCNU Bondowoso, Muhlis Adi Rangkul mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan pelajar-pelajar di wilayah setempat. Mulai dari pelajar SMP hingga SMA. Dengan mengusung tema ‘Kebangkibat Seni dan Budaya Nusantara’.
Baca Juga : Polisi Tak Pernah Bosan Bagikan Masker dan Ingatkan Prokes Covid-19
“Kita sengaja mengambil tema ini dan menyelenggarakan ini karena selama Pandemi Covid-19 tidak ada kegiatan kesenian yang dilaksanakan,” ujarnya.
Terlebih lagi, festival tersebut juga dilaksanakan menumbuhkan kembali kesenian dan budaya di tengah-tengah masyarakat.
“Ini adalah awal kebangkitan seni dan budaya khususnya di Bondowoso. Ini pentas pertama Kepengurusan Lesbumi 2021-2026,” katanya.
Menurutnya, kesenian dan kebudayaan Nusantara harus dirawat. Sebab kata dia, hal itu merupakan kekayaan yang dimiliki bangsa ini.
Kesenian dan kebudayaan adalah cara bangsa ini berekspresi. “Seni merupakan cara Walisongo melakukan Islamisasi, dan budaya menyatukan bangsa,” jelas pria kelahiran Sumenep Madura ini.
Sengaja ia melibatkan pelajar, tujuannya agar milineal dan generasi Z di Bondowoso tetap mempertahankan seni dan kebudayaan asli Nusantara.
“Generasi muda harus diajarkan kesenian dan budaya agar mereka tidak lupa asal mereka,” kata Alumnus Pondok Pesantren Manbaul Ulum Bata-Bata Madura itu..
Ke depan kata dia, Lesbumi Bondowoso menginginkan agar generasi muda NU bisa membuat animasi yang khusus menceritakan kebudayaan asli Nusantara.
“Kebudayaan dan kesenian harus digaungkan. Karena kebudayaan kita sudah dijajah,” jelasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pengurus PCNU Bondowoso, Forkompinda dan sejumlah pihak terkait lainnya. Festival juga disiarkan secara live di akun YouTube @harokah official.
Pantauan di lokasi, festival seni dan budaya yang diselenggarakan Lesbumi Bondowoso tersebut tetap merapkan Protokol Kesehatan Covid-19. Menjaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker. (Och)