Layanan Dolanan Dapat Penghargaan Tingkat Nasional
- 19 March 2019
- 0
PROBOLINGGO, KAB – Layanan Dolanan (Dongeng Keliling Anak-anak) adalah sebuah Inovasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo, dan berhasil masuk menjadi 10 layanan inklusi sosial terbaik tingkat nasional tahun 2019 dalam Lomba Banner Layanan Inklusi Sosial.
Penghargaan atas prestasi tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI M. Syarif Bando didampingi Sekretaris Utama Perpusnas RI Sri Sumekar kepada Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo, dr. Endang Astuti di hari terakhir Rakornas Bidang Perpustakaan di Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu (16/3) lalu.
Menurut Endang, ke-10 daerah terbaik selain Kabupaten Probolinggo adalah Kota Sukabumi, Kabupaten Banjar, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lombok Timur, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Bandung Barat, Kota Makasar, Kabupaten Landak dan Kabupaten Kapuas.
“Selanjutnya ke-10 daerah terbaik tersebut akan diprioritaskan oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai calon penerima Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya.
Endang Astuti mengaku sangat senang sekali karena Kabupaten Probolinggo dapat menyumbangkan prestasi walau hanya dalam bentuk lomba banner.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Bupati Probolinggo atas dukungannya serta masyarakat Kabupaten Probolinggo. Semoga ke depan peran perpustakaan semakin terasa bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo,” terangnya lagi.
Menurut Endang, peran utama perpustakaan adalah mencerdaskan masyarakat tidak hanya dengan membaca tapi juga melalui kegiatan literasi yang sangat luas kegiatannya tanpa batas.
“Mulai dari mendongeng, dolanan, ketrampilan, kegiatan untuk inklusi dan lain sebagainya tanpa melihat batasan usia,” jelasnya.
Endang menerangkan layanan Dolanan merupakan inovasi terbaru Dispersip Kabupaten Probolinggo yang mulai diperkenalkan pada tanggal 29 Januari 2019 langsung mendapatkan respon positif masyarakat, banyak masyarakat yang menunggu-nunggu kunjungan layanan ini.
“Layanan Dolanan adalah layanan inovasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo untuk mendukung Gerakan Literasi Kabupaten Probolinggo. Program Dolanan ini didukung oleh penggiat literasi di Kabupaten Probolinggo yang tergabung dalam Kubaca Literasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Endang menegaskan kegiatan Dolanan ini terencana dan sudah terjadwal sehingga tidak mengganggu pekerjaan utama mereka, mengingat anggota Kubaca Literasi yang mengambil bagian dalam kegiatan Dolanan ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang berprofesi sebagai mahasiswa, dosen, pegiat rumah baca, seniman, psikolog, dan lain-lain. Sekalipun mereka mempunyai beragam kesibukan tetapi demi sebuah gerakan literasi, mereka rela menyisihkan waktunya demi menciptakan generasi literasi.
“Bentuk kegiatan Dolanan tidak hanya berupa dongeng saja, namun ada beberapa kegiatan pendukung, seperti Sains anak, mengenal binatang, belajar menggambar maupun kegiatan parenting, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki anggota Kubaca Literasi,” tegasnya.
Melalui program Dolanan ini Endang mengharapkan akan terjadi perubahan yaitu meningkatnya kunjungan ke perpustakaan. Dengan kehadiran Dolanan ini diharapkan semangat anak-anak untuk selalu membaca dan berkunjung ke perpustakaan semakin besar.
“Selain itu pengetahuan orang tua dalam ilmu parenting yang didapatkan dalam program Dolanan ini diharapkan mampu merubah pemahaman akan hakekat peran orang tua dalam mendidik maupun mengasuh putra-putrinya, bukan semata-mata hanya mengandalkan peran lembaga pendidikan,” pungkasnya. (afu)