Share

BONDOWOSO – Sejumlah petani di Kabupaten Bondowoso menyatakan harga jual tembakau merangkak naik tahun ini. Hal itu terjadi karena sudah masuk petikan daun kedua dan ketiga pada pekan ini.

“Harga tembakau naik karena sudah masuk petikan kedua dan ketiga harganya masih tinggi. Selain itu kualitas tembakau bagus sebab tidak turun hujan,” kata seorang petani Desa Sumber Salam, Kecamatan Tenggarang, Midin.

Ia mengaku memiliki tembakau rajangan kering dan bisa terjual dengan harga Rp 40.000 per kilogram. Harga itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Selain itu, harga tembakau krosok miliknya laku Rp 8 ribu per kilogram, dan harga ini lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya Rp 2.500 per kilogram.

 

Baca Juga : Pemkab Bondowoso Imbau RPH Tak Potong Sapi Betina

 

“Kalau dulu saya rugi. Kan dulu sering hujan. Kalau sekarang jarang hujan, jadi tembakaunya bagus. Aromanya itu berbeda,” jelas Midin.

Ia mengaku menanami semua sawahnya, dengan luasan sekitar 300 meter persegi, dengan tembakau jenis sampores.

Hal senada disampaikan petani lainnya di Desa Jetis, Kecamatan Curahdami, Muhammad. Dia menyebutkan harga tembakau miliknya laku Rp 37 ribu per kilogram. Ia mengaku bersyukur, karena semua sawahnya yang luasnya lebih dari setengah hektar, telah ditanami 16 ribu batang tembakau. (och)