Share

BONDOWOSO – Komisi IV DPRD Bondowoso mendesak BNI sebagai perangkat pendukung penyalur Bantuan Sosial (Bansos) untuk menambah jumlah agen penyalur. 216 agen yang ada dinilai belum memenuhi porsi.

Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso Ady Kriesna menyebut jumlah agen BNI penyalur Bansos masih tidak sebanding dengan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Akibatnya, pelayanan kepada KPM menjadi tidak maksimal.

“Jumlah agen belum merata. BNI harus mengfollowupi kebijakan pemerintah umtuk menambah agen,” ungkapnya usai menggelar rapat koordinasi dengan BNI di ruang komisi IV, Rabu (15/9/2021).

Politisi Golkar tersebut menilai minimnya agen penyalur hampir di seluruh Desa seakan membuat celah bagi oknum penyalur untuk sengaja meraup keuntungan di luar ketentuan.

Baca Juga : Wabup Irwan : Kepala Sekolah Tak Boleh Beri Sangu pada Pejabat yang Monev

Tak banyaknya pilihan agen di tengah-tengah masyarakat seakan memaksa KPM untuk tetap mengambil bantuan pangan, meski kadang pangan yang disediakan tak sesuai dengan kwalitas yang harusnya didapatkan.

“Contoh beras yang diberikan kwalitasnya harusnya premium, tapi malah yang diberikan medium. Kita benahi sistem ini. Ini sepenuhnya harus didukung dengan memperbanyak agen,” harap Kriesna.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sosial Bondowoso, Anisatul Hamidah, membenarkan jika jumlah agen yang ada memang belum maksimal melayani 95.269 KPM. Sebab, Idealnya 1 agen penyalur melayani 250 KPM.

“Masih belum mencukupi. Kalau di permensos yang dulu 1 banding 250,” terangnya.

Sementara itu, Manajer Pemasaran BNI 46 Bondowoso, Bambang Susilo, tak menampik jika agen yang ada memang perlu ditambah. Oleh sebab itu, ia akan memenuhi desakan dewan demi baiknya pelayanan ke depan. “Nanti kan kita buka lagi,” terangnya.

Kendati demikian, Bambang tak menyebut mulai kapan penambahan itu dilakukan. (abr)