Share

BONDOWOSO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso menggelar kegiatan sosialisasi peningkatan pengamanan informasi di Ruang Sababina Praja 1, Kamis (19/9).

Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan peserta utusan dari setiap OPD Pemkab Bondowoso. Adapun sebagai narasumber yakni Aulia Bahar Permana S.Kom, M.ISM, Kasi Persandian Keamanan Informasi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur dan Syahrial Fary, ST MSi, Plt. Kabid Persandian dan Statistik Diskominfo Bondowoso.

Aulia Bahar Permana mengungkapkan, seiring dengan berkembangan teknologi informasi yang semakin maju, maka kebutuhan pengamanan informasi menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi sebuah institusi untuk mencegah adanya kebocoran informasi yang bersifat rahasia.

“Saya memberikan sosialisasi keamanan informasi suaoaya ASN di Bondowoso lebih paham tentang bagaimana sistem keamanan informasi,” ungkapnya.

Menurutnya pengamanan informasi mutlak harus dilakukan. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut ia memberikan materi kepada ASN untuk meningkatkan kemampuan menjaga keamanan informasi.

“Kita merubah mainset aparatur daerah bahwa dunia IT sekarang seperti ini,” tambahnya.

Baca JugaBupati Salwa Tanda Tangani Nota Kesepakatan dengan LAN dan Kepolisian RI

Sementara Plt. Kabid Persandian dan Statistik Diskominfo Bondowoso, Syahrial Fary, mengatakan, selama ini setiap OPD sudah cukup baik dalam menjaga sistem keamanan informasi secara digital. Namun, tidak begitu paham tentang regulasi, yakni Peraturan Bupati (Perbup) No 31 Tahun 2017 tentang informasi yang dikecualikan. Menurutnya, beberapa OPD belum bisa memilah antara informasi yang bersifat terbuka dan rahasia.

“Secara teknis sudah bisa, karena memang sudah ada tehnisinya. Cuman secara regulasi mereka kurang. Semisal kemarin soal penilaian hasil seleksi Sekda, itu tidak boleh disebar. Dan hal ini kita ingatkan kembali,” pungkasnya.

Ia berharap kedepan setiap OPD memahami betul Perbup tersebut. Ia mengimbau agar OPD secara inten melakukan koordinasi dengan pihak Kominfo agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kita ingin ke depan bisa secara inten melakukan koordinasi,” pungkasnya. (abr)