
Klaim Diri Sebagai Partai Religius-Nasionalis, Sejumlah Tokoh di Bondowoso Tertarik Gabung Golkar
- 19 June 2022
- 0
BONDOWOSO – Sejumlah nama politisi kawakan, tokoh religius, tokoh nasionalis hingga tokoh muda di Kabupaten Bondowoso satu persatu tampak berlabuh di Partai Golkar jelang Pileg 2024. Tokoh-tokoh agamis seperti Pengasuh Ponpes Roiyatul Husnan, Wringin, KH. Zainul Fauzan, sudah memantapkan diri bakal mencalonkan sebagai wakil rakyat dari partai berlambang pohon beringin.
Nama politisi kawakan dari PKB seperti mantan Ketua DPRD Bondowoso Samsul Hadi Merdeka dan mantan DPRD 4 periode, Dedi Pranoto juga tak mau ketinggalan. Ke-duanya telah memilih beralmamater kuning.
Tokoh berlatarbelakang Partai nasionalis juga ada. Yakni mantan anggota DPRD dari Nasdem, Nawari. Sosok dari partai berlatarbelakang nasionalis-religius seperti mantan Ketua DPD PAN sekaligus Mantan DPRD 2 periode, Beni Ahmad Fajar juga menyatakan telah bergabung. Terakhir datang dari sosok pengusaha muda Vincent Kristian.
Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Sarmuji, menyambut baik deretan tokoh yang berkomitmen mengabdi kepada rakyat lewat Partai Golkar. “Alhamdulillah ada banyak tokoh yang bergabung dengan Partai Golkar. Hari ini Pak Samsul Hadi Menyatakan siap mencalonkan diri di DPRD Jatim melalui Partai Golkar,” jelasnya, saat melakukan audit organisasi dan menghadiri Rapimda dan Rakerda DPD Golkar Bondowoso di Hotel Ijen View, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga : Lepas Atlet Porprov ke-VII Jatim, Wabup Situbondo : Semoga Bisa Membawa Pulang Medali
Ketua DPD Golkar Bondowoso Ady Kriesna menambahkan, datangnya tokoh-tokoh tersebut menegaskan jika Golkar merupakan partai yang terbuka untuk siapa saja yang ingin mengabdikan diri kepada rakyat. Disamping Golkar memang memiliki daya tarik tersendiri dibanding kebanyakan partai. Dengan mengklaim diri sebagai partai beridiologi religius-nasionalis, Golkar disebut Kriesna sebagai partai yang lebih membumi di tengah-tengah kultur masyarakat.
“Golkar partai tengah, yakni religius-nasionalis. Ini tanda bahwa Golkar menarik bagi tokoh Bondowoso,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD itu mengungkapkan bahwa berpindahnya beberapa kader partai lain ke Golkar adalah pilihan tepat. Sebab, di partai Golkar, baik tokoh religius dan nasionalis lebih mudah beradaptasi. Hingga akhirnya ada dalam satu misi yakni mengabdi kepada masyarakat.
“Jika ingin pindah partai, dari pada partai lain yang barang kali bukan ahlussunnah waljamaah lebih baik bergabung dengan Golkar. Begitu sebaliknya dengan yang berlatarbelakang nasionalis. Golkar senantiasa menyatu dengan kultur,” pungkasnya.
Pantauan di lokasi, deretan tokoh tersebut secara simbolis melakukan penandatanganan fungsionaris partai Golkar yang secara otomatis menyatakan siap menjadi colon legislatif di dapilnya masing-masing. (abr)