Share

BONDOWOSO – Di Jawa Timur dibentuk sekitar 420 Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) yang tersebar di 18 kabupaten/kota. Masing-masing mendapatkan bantuan ayam 500 ekor, satu ton pakan, bantuan pembuatan kandang senilai Rp 3 juta, serta satu paket obat dan vaksin. Sehingga total jumlah ayam yang digelontorkan oleh Kementan yakni mencapai 210ribu ekor, dan 420 ton pakan.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Bambang Sudarmanto, usai mengikuti Launching KSTM di Pendopo Bupati Bondowoso, Sabtu (6/4), menerangkan, bantuan-bantuan tersebut dalam pengadaannya terbagi menjadi dua. Yakni pengadaan langsung dan tender.

Ia memperkirakan untuk pengadaan bantuan lansung ditargetkan sebelum Mei 2019 sudah selesai. Adapun bantuan yang sifatnya tender baru akan berproses pada Mei 2019.

“Sekarang sedang berproses semuanya, Mudah-mudahan bisa terselesaikan, kaena kan jumlahnya itu, kalau yang namanya aja Jobper, tidak ada penyediaan perusahaan besar. Sehingga itu perusahaan-perusahaan kecil,kita utamkan untuk penunjukan langsung itu ada di daerah kabupaten  masing-masing supaya harganya lebih rendah ,” ujarnya.

Menurut Bambang, setiap KSTM akan mendapatkan pendampingan. Pertama, pendampingan yang melibatkan Dinas Peternakan setempat. Kemudian, pihaknya juga ada program pendampingan dari mahasiswa yang diterjunkan ke masing-masing kelompok.

“ Kami berharap adalah nanti juga di dalam pendampingan itu diajarkan bagaiman pemasarannya,” jelasnya.

 

Baca Juga : Peringati Isro’ Mi’roj, Bupati Salwa Ajak Jaga Kamtibmas Bondowoso

 

Menurutnya, pendampingan ini akan dilakukan hingga kelompok tersebut mandiri. Yakni, KSTM yang tidak hanya berbicara on farm saja, melainkan juga ketika sudah harus replacing (penggantian) sudah bagaimana menyediakan bibit dan pemeliharaan dari kecil hingga besar. Termasuk, kelompok tersebut telah mampu secara saat on farm pasca produksi.

Suhirmanto, Koordinator acara Launching KSTM, mengatakan, pendampingan mahasiswa ini akan dilakuan setiap minggu. Mereka harus menyampaikan teknis pemeliharaan itu.

“Selain itu kita juga akan cetak banner, yang memberi petunjuk bahwa pakannya sekian dan sebagainya,” tambah Sudarmanto.

pihaknya tengah mengupayakan tim teknis, dokter hewan yang ditunjuk yang disedikan untuk mengurangi berbagai kerusakan bantuan.

“Ada dua dokter hewan. Dari kami ada, dari pemerintah daerah ada. Sudah kami siapkan,” pungkasnya.(och)Kementan Gelontorkan 210Ribu Ekor Ayam di Jawa Timur, Begini Pendampingan dari Polbangtan

BONDOWOSO-Di Jawa Timur dibentuk sekitar 420 Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) yang tersebar di 18 kabupaten/kota. Masing-masing mendapatkan bantuan ayam 500 ekor, satu ton pakan, bantuan pembuatan kandang senilai Rp 3 juta, serta satu paket obat dan vaksin. Sehingga total jumlah ayam yang digelontorkan oleh Kementan yakni mencapai 210ribu ekor, dan 420 ton pakan.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang, Bambang Sudarmanto, usai mengikuti Launching KSTM di Pendopo Bupati Bondowoso, Sabtu (6/4), menerangkan, bantuan-bantuan tersebut dalam pengadaannya terbagi menjadi dua. Yakni pengadaan langsung dan tender.

Ia memperkirakan untuk pengadaan bantuan lansung ditargetkan sebelum Mei 2019 sudah selesai. Adapun bantuan yang sifatnya tender baru akan berproses pada Mei 2019.

“Sekarang sedang berproses semuanya, Mudah-mudahan bisa terselesaikan, kaena kan jumlahnya itu, kalau yang namanya aja Jobper, tidak ada penyediaan perusahaan besar. Sehingga itu perusahaan-perusahaan kecil,kita utamkan untuk penunjukan langsung itu ada di daerah kabupaten  masing-masing supaya harganya lebih rendah ,” ujarnya.

Menurut Bambang, setiap KSTM akan mendapatkan pendampingan. Pertama, pendampingan yang melibatkan Dinas Peternakan setempat. Kemudian, pihaknya juga ada program pendampingan dari mahasiswa yang diterjunkan ke masing-masing kelompok.

“ Kami berharap adalah nanti juga di dalam pendampingan itu diajarkan bagaiman pemasarannya,” jelasnya.

Menurutnya, pendampingan ini akan dilakukan hingga kelompok tersebut mandiri. Yakni, KSTM yang tidak hanya berbicara on farm saja, melainkan juga ketika sudah harus replacing (penggantian) sudah bagaimana menyediakan bibit dan pemeliharaan dari kecil hingga besar. Termasuk, kelompok tersebut telah mampu secara saat on farm pasca produksi.

Suhirmanto, Koordinator acara Launching KSTM, mengatakan, pendampingan mahasiswa ini akan dilakuan setiap minggu. Mereka harus menyampaikan teknis pemeliharaan itu.

“Selain itu kita juga akan cetak banner, yang memberi petunjuk bahwa pakannya sekian dan sebagainya,” tambah Sudarmanto.

pihaknya tengah mengupayakan tim teknis, dokter hewan yang ditunjuk yang disedikan untuk mengurangi berbagai kerusakan bantuan.

“Ada dua dokter hewan. Dari kami ada, dari pemerintah daerah ada. Sudah kami siapkan,” pungkasnya.(och)