Share

BONDOWOSO – Setelah lama tidak beroperasi karena kendala teknis, kini Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTM) Sampean Baru yang dibangun pada tahun 1998 itu akhirnya dapat beroperasi kembali.

General Manajer PLN Unit Distribusi Jawa Timur, Bob Saril, mengatakan bahwa PLTM Sampean Baru menggunakan dua unit pembangkit daya yang secara keseluruhan menghasilkan listrik 1,8 Megawatt (MW).

“Untuk unit satu bertenaga 1,2 MW dan unit 2 menghasilkan 0,6 MW. Jadi semuanya 1.8 MV,” ungkapnya usai peresmian dan pengoprasian PLTN Sampean Baru bersama Bupati Bondowoso, Selasa (23/7).

Lebih jauh ia menjelaskan, PLTM yang berada di kawasan Bondowoso itu akan melayani listrik 1.500 hingga 1.800 keluarga di empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Tapen, Klabang, Sukosari dan Sumber Wringin.

“Paling banyak akan mengaliri 1.800 KK di beberapa Kecamatan sekitar,” ungkapnya.

Ia juga menerangkan jika PLTM lebih ramah lingkungan dari pada pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan energi fosil.

“Ini kan tenaga baru dan terbarukan, bukan energi fossil, jadi ini kelebihannya. Juga ini kan air yang biaya operasinya lebih murah,” jelasnya.

Baca JugaBupati Salwa Resmikan PLTM Sampean Baru

Namun, PLTM juga memiliki kendala saat musum kemarau tiba. Berkurangnya debit air akan berpengaruh terhadap listrik yang dihasilkan.

“Kelemahan variasi musim. Kalau kemarau air sesikit, jadi tidak akan maksimal, tidak akan kuat 1,8 Megawatt itu,” tambahnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS). Karena jika DAS tercemar sampah, maka sungai akan mengalami kedangkalan.

“Kepada masyarakat agar menjaga DAS sehingga tidak terjadi kedangkalan. Juga eceng gondok perlu kami waspadai, karena jika tidak dibersihkan maka akan mengganggu,” pungkasnya. (abr)