
Kapolri Ingatkan Bahaya Dunia Cyber Saat Ini
- 7 September 2017
- 0
SURABAYA – Kapolri Jenderal Polisi Drs. M.Tito Karnavian P.hD minta masyarakat untuk mewaspadai teknologi sistem jaringan. Di dunia cyber tidak lagi mengenal batas wilayah, negara, darat, laut, maupun udara. Itu merupakan sebuah ancaman jika kita tidak pandai memanfaatkannya.
Demikian disampaikannya didampingi oleh Kadivhumas Polri Irjenpol Drs. Setyo Waseso, Irjenpol Drs.Lucky dan Kapolda Jatim Irjenpol Drs. Machfud Arifin SH usai menjadi pembicara di seminar Fisip Unair The 3rd International Conference And Contemporary Social And Political Affair 2017 (iCo CSPA) yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik Universitas Airlangga Surabaya, di Surabaya, tadi siang.
Kejahatan di dunia cyber, dijelaskannya bisa berdampak luas, dan mampu menimbulkan beragam aksi kejahatan semisal terorisme.
“Munculnya terorisme, karena ada tekanan dari negara barat.Mereka berkompetisi untuk memegang hegenomi, kemudian terjadi konflik. Termasuk seperti konflik yang bisa memunculkan ideologi-ideologi yang bebas berkembang sehingga dunia sekarang ini berhadapan dengan isu terorisme yang lebih global. Tidak seperti dulu, isu terorisme lokal. Tapi, sekarang lebih global,” jelasnya.
Baca Juga : Kapolda Jatim Resmikan Aplikasi E-Smart Samsat
Untuk menghadapi isu terorisme secara global, menurutnya kita harus diperkuat jaringan antara negara. Termasuk kerjasama antara negara, dengan non negara atau aktor negara, seperti lembaga internasional.
Apabila gagal memperkuat dan membentuk antar negara, ditambahkannya persoalan itu tidak akan selesai. Termasuk, bagaimana membentuk menjadikan dunia islam itu damai. Dicontohkannya,sekarang ini negara Islam Afghanistan, di Timur Tengah masih terjadi konflik terus-menerus, belum juga usai.
“Ini akhirnya kita akan terus mendapat permasalahan. Seperti halnya insiden yang terjadi di Myanmar, ini harus ditangani dengan baik, tanpa ada permunculan masalah baru.jika tidak ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan kelompok-kelompok jaringan berafiliasi, dan solidaritas atau semacamnya yang timbul konflik makin melebar,” pungkas peraih Adhy Makayasa (Akpol Terbaik) 1987 ini.
Selain kedua tokoh penting tersebut juga hadir empat pembicara dari negara lain yakni Prof. Hisae Nakanishi PhD. berasal dari Universitas Doshisha Jepang, Prof. Dr. Peter Grabosky dari Universitas Nasional Australia, Dr. Robbie Peters dari Universitas Sydney Australia dan Baiq Wardhani PhD. dari Unair. (sga)