Share

BONDOWOSO-Kampung Keluarga Berencana di Kabupaten Bondowoso kembali menjadi tempat study lapang praktek lapangan dalam Pelatihan Pengelola Kampung KB percontohan tingkat Jawa Timur angkatan pertama yang dilaksanalan oleh Balai Diklat KKB.

Menurut Siti Lasfiah, Penyuluh KB Teglampel, menerangkan, babwa study lapang dilaksanakan dalam sehari oleh tiga kelompok dari berbagai kabupaten atau kota di Jawa Timur.

Adapaun kelompok dimaksud yakni kelompok satu lokasinya di Kampung KB Desa Pancoran Kecamatan Bondowoso dengan Materi Pencatatan Pelaporan Online. Kemudian, kelompok dua di Kampung KB Desa Klabang Kecamatan Tegalampel dengan Materi Pembuatan Proposal.

“Kelompok 3 di Kampung KB Desa Mangli Kecamatan Pujer dengan Materi Pembuatan Rencana Kerja Masyarakat (RKM),” katanya.

 

Baca Juga : Tanpa Laporan Konvergensi Stunting, Pencairan DD Bisa Ditunda

Sementara itu, Kepala Balai Diklat KKB Jember yang diwakili dari Perwakilan Propinsi Jatim, Ibu Widi dalam sambutannya di Kampung KB Klabang menyampaikan bahwa kehadiran Peserta praktek lapangan bukan semata-mata mencari kesalahan, akan tetapi saling sharing dengan memberikan ilmu selama diperoleh di Balai Diklat.

“Sekaligus juga untuk mengetahui sejauh mana action yang dilakukan Pokja Kampung KB Dusun Ledduk Desa Klabang dalam Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK),” ujarnya.

Menurutnya, alasan dipilihnya Desa Klabang sebagai obyek praktek lapangan, karena partisipasi aktif Pemangku Jabatan dalam hal ini, Kepala Desa dalam mendukung penuh Program Kampung KB patut diacungi jempol.

“Mengapa tidak, Pak Kades Joko yang menjabat selama dua periode sebagai Kepala Desa Klabang, selalu berupaya memenuhi permintaan Pokja Kampung KB, apalagi yang menyangkut kesuksesan Program Pembangunan,” katanya

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Apipudin Mustopa,S.Sos, dalam arahannya menegaskan bahwa pokja Kampung KB hendaknya punya inovasi yang bisa meningkatkan kesejahteran masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa.

“Misalnya pembuatan kandang sapi besar-besaran dengan lokasi khusus yang bekerjasama dengan BUMDES menginhat mayoritas masyarakat Desa Klabang adalah peternak Sapi. Pokoknya bisa meningkatkan pendapatan warga,” pungkasnya.(och)