Kampanye Pendidikan Inklusif, 4.000 ABK-Non ABK Bermain bersama Istri Wagub Jatim
- 7 August 2019
- 0
BONDOWOSO – Sebanyak 4.000 anak usia dini dan 300an pelajar SD/SMP di Bondowoso memainkan sejumlah permainan tradisional bersama Ketua Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin di acara Festival olahraga Inklusif dalam rangka Hari Anak Nasional di Alun-alun Ki Bagus Asra, Rabu (7/8).
Menariknya, permainan tersebut juga diikuti anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Mereka saling membaur, tanpa sekat bersama-sama bermain egrang, lompat tali, lempar bola, dan sejumlah permainan lainnya.
Tak lupa, Istri Wakil Gubernur Jatim, Arumi Bachsin bersama Ketua Penggerak PKK Bondowoso Siti Maimunah Salwa Arifn, Evy Susilawati Bachtiar Rahmat atau Isri Wabup Irwan turut ambil bagian di beberapa permainan.
Dalam kegiatan yang diinisiasi United Nations Children’s Fund (UNICEF) bekerjasama dengan Pemkab ini, Arumi mengaku sangat apresiasi dan senang dengan adanya kampanye pendidikan Inklusi di Kabupaten Bondowoso ini.
“Anak-anak yang spesial ini (berkebutuhan khusus) butuh perhatian khusus. Gini lho, bukan karena mereka berkebutuhan khusus, jadi jalannya beda-beda,” jelasnya.
Baca Juga : PMI Akui Gedung UTD Sudah Tak Sesuai SOP
Kalau misalnya anak pada umumnya menggunakan jalan A untuk menuju sukses. Maka untuk anak inklusi atau lahirnya berbeda maka bukan fasilitas dan perhatian yang beda pula.
“Bukan berarti mereka kurang pinter. Tapi cara masuknya, cara pendekatannya ke masing-masing anak itu berbeda-beda,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Kantor UNICEF Jawa, Arie Rukmantara menjelaskan bahwa pendidikan inklusi harus terus dikampanyekan sampai ke bawah.
“Pentingnya pendidikan inklusif adalah, bahwa tidak boleh ada anak yang tidak sekolah. Apapun kelebihannya, apapun kekurangannya,” katanya.
Bupati Salwa Arifin, menambahkan, semua warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Tak terkecuali, ABK. Karena itulah, semuanya harus mengenyam pendidikan.
“Jadikan putra putri bapak ibu bersekolah. Jangan biarkan di rumah saja, tapi antarkan ke sekolah. Sehingga ke depan bisa menjadi harapan bangsa,” pungkasnya.(och)