Kadishut Jatim: Banjir Tetap Terjadi Jika Masih Menanam Kentang
- 18 March 2020
- 0
BONDOWOSO – Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Dewi J Putriatni, menyebutkan jika banjir akan terus menerjang Kecamatan Ijen apabila penaman kentang dihulu terus dilakukan.
“Tidak boleh menanam kubis dan kentang. Jika tetap maka terjadi banjir,” kata Kadishut Dewi saat dimintai pendapat oleh Wakil Gubernur Jawa Timur dalam kunjungan ke Ijen, Rabu (17/3/2020).
Kadishut Dewi menegaskan bahwa harus ada upaya nyata agar tidak ada penanaman kentang di gunung suket yang masuk dalam lahan perhutani. Oleh sebab itu, Ia ingin agar Perhutani mengambil keputusan.
“Harus ada uapaya nyata agar tidak ada penanaman kentang yang masuk lahan perhutani,” tegasnya.
Baca Juga : Sambangi Ijen, Wagub Emil Tinjau Proses Penanganan Bencana Banjir
Ia menilai solusi merelokasi perumahan tidak akan berdampak signifikan apabila penanaman kentang dan kubis terus dilakukan. Menurutnya, Pemerintah harus memberikan solusi permanan, yakni dengan melakukan rebosasi dengan penanaman tanaman keras.
“Meski direkolasi, namun tetap menanam kentang tetap akan terjadi banjir. Harus ada kesadaran untuk menanami tanaman keras di hulu,” pintanya.
Sementara Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Inf. Jadi, menginginkan agar alih fungsi lahan terjadi hulu ditutup. Karena Ia menilai lahan kentanglah yang menjadi pemicu banjir bandang.
“Harus ada penutupan alih fungsi lahan. Di atas Sudah banyak pohon ditebang. Sudah banyak lahan kentang disana. Ini pemicu sehingga pihak Perhutani bisa bersama-sama untuk menutup semua yang ada di sana,” pungkasnya. (abr)