Share

BONDOWOSO – Deretan prestasi gemilang yang berhasil diraih oleh Dinas PUPR Bondowoso belakangan ini, memembuat daerah lain tertarik untuk belajar. Salah satunya adalah Kabupaten Jembrana, Bali yang melakukan studi banding terkait sistem pengairan, Jumat (21/7/2017).

Ketua Komisi C DPRD Jemberana, Ida Bagus Susrama mengungkapkan, tujuan study banding tersebut untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia karyawan Dinas Pengairan Kabupaten Jembrana. Khususnya mengenai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi demi meningkatkan mutu produk organik yang mulai mereka kembangkan.

“Jamberana sepertinya memanag harus banyak belajar kepada Bondowoso tentang sistem pengelolaan air. Agar pengelolaan air Jemberana dapat lancar teralirkan secara merata. Hal itu kami lakukan demi meningkatkan SDM dan meningkatnya mutu produk yang akan dihasilkan dari air yang cukup,” ungkapnya.

 

Baca Juga : Asuransi Gagal Panen Jadi Cara Pemkab Bondowoso Lindungi Petani

 

Dipilihnya Bondowoso sebagai tujuannya, dikarenakan Kabupaten Bondowoso telah banyak mengukir prestasi. Salah satu prestasinya adalah juara 1 lomba OP Irigasi Partisipatif P3A tingkat Nasional. Prestasi itulah yang membuat Pemerintah Jemberana kepincut datang ke Bondowoso. Tentu prestasi tersebut menjadi bukti nyata yang harus dicontoh oleh Daerah lain.

“Sekarang Bondowoso telah berkembang dengan torehan prestasinya. Bahkan seakan mau meninggalkan Jembrana. Makanya saat ini Jembrana harus berkunjung ke Bondowoso,” ungkap DPRD Komisi C tersebut.

Sementara Kepala Dinas PUPR Bondowoso, Karna Suswandi, mengungkapkan bahwa menyiapkan saluran iringasi untuk dikembangkannya pertanian organik memang sangatlah penting. Karena asupan air sangat berpengaruh terhadap mutu tanaman yang akan dihasilkan.

“Memang harus penyiapkan sarana irigasi yang memungkinkan untuk dikembangkannya pertanian organik,” tutur Karna.

Dia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang silaturahmi, sekaligus bertukar pengalaman dan pengetahuan untuk kemajuan kabupaten Jembrana. “Sebagai penguatan kelembagaan pengelola irigasi dalam pengelolaan irigasi secara partisipatif,” pungkas mantan kepala Diskoperindag ini. (abr)